Khartoum, (Antara/AFP) - Ratusan warga Sudan Selatan telah melarikan diri melintasi perbatasan ke negara tetangga Sudan, kata seorang sumber di badan pengungsi Perserikatan Bangsa Bangsa Sabtu, setelah pertempuran sengit di negara terbaru di dunia itu.
"Menurut informasi yang diterima oleh UNHCR yang belum
dikonfirmasi, ratusan warga Sudan Selatan telah menyeberangi perbatasan ke Wilayah Sudan dari beberapa daerah perbatasan," kata sumber itu kepada AFP dengan syarat tidak disebut jatidirinya.
Sumber di Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi di Khartoum tidak
memiliki angka pasti untuk jumlah pengungsi, namun mengatakan lembaga itu sedang menyelidiki laporan.
Kantor berita resmi SUNA mengutip gubernur negara bagian Nil Putih, yang tetangga Sudan Selatan, Yusuf al-Shambali, mengatakan pada Kamis bahwa ribuan orang dari Sudan Selatan sedang menuju perbatasan.
Nil Putih berbatasan dengan negara Upper Nile yang kaya minyak di Sudan Selatan, di mana saksi telah melaporkan bentrokan berat.
Pertempuran meletus pada 15 Desember setelah Riek Machar, yang dipecat selaku wakil presiden pada Juli, karena dituduh mencoba kudeta terhadap Presiden Salva Kiir.
PBB mengatakan ribuan orang telah tewas dan lebih dari 120.000 lainnya dipaksa meninggalkan rumah mereka, termasuk 63.000 yang berlindung di basis penjaga perdamaian PBB.
Bentrokan telah dilaporkan di separoh dari 10 negara bagian Sudan Selatan, dengan kekerasan mengambil dimensi etnis dan kedua belah pihak dikabarkan melakukan kekejaman.
Menteri Informasi Sudan Ahmed Bilal Osman mengatakan bahwa ia khawatir dengan masuknya pengungsi dan senjata dari kerusuhan di Sudan Selatan, yang menjadi independen kurang dari tiga tahun yang lalu di bawah kesepakatan damai 2005 yang mengakhiri 23 tahun perang saudara. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013