Bojonegoro (Antara Jatim) - Kalender Jawa tahun 2014 produksi Majalah Penyebar Semangat (PS) dan Jayabaya Surabaya, Jawa Timur (Jatim), diminati masyarakat di Bojonegoro dibandingkan kalender biasa disebabkan terdapat primbon penanggalan Jawa.
Pemilik Toko Buku UD Nawawi di Bojonegoro Akhmad Nawawi, Sabtu, mengatakan, memiliki stok Kalender Bahasa Jawa yang diterbitkan Majalah Bahasa Jawa Jayabaya dan Penyebar Semangat masing-masing 50 lembar sejak sebulan yang lalu.
"Saya menjual Kalender Jawa dengan harga berkisar Rp25.000 sampai Rp27.000/kalender," jelasnya.
Ia menjelaskan minat masyarakat membeli Kalender Barbahasa Jawa di tempatnya cukup tinggi, dibandingkan dengan kalender biasa, bahkan pembelinya diperkirakan setelah tahun 2014 lewat masih tetap ada.
"Saya optimistis kalender Bahasa Jawa yang ada akan terjual semua, seperti di tahun-tahun sebelumnya Kalender Jawa selalu laris," tandasnya.
Hal senada disampaikan pemilik Toko Buku Nusantara Bojonegoro Hariyanto Utomo yang menyebutkan Kalender Jawa di tempatnya bisa laku rata-rata sekitar 5-10 kalender/hari.
Meskipun, katanya, harganya lebih mahal dibandingkan dengan kalender lainnya yang tidak dilengkapi dengan primbon Jawa yang harganya hanya berkisar Rp5.000-Rp20.000/kalender.
Bahkan, katanya, kalender biasa seperti milik tokonya lebih banyak dibagikan secara gratis kepada berbagai kalangan.
"Pembeli Kalender Bahasa Jawa biasanya sampai Maret masih ada," ujarnya, menegaskan.
Lebih lanjut Hariyanto menjelaskan pembeli Kalender Jawa di tempatnya tidak hanya orang Jawa, tapi juga warga keturunan.
Ia mengatakan warga keturunan yang membeli Kalender Jawa tersebut karena sering didatangi warga keturunan yang meminta tolong mencarikan hari baik kalau akan memiliki hajatan seperti pengantin, membangun rumah atau hajatan lainnya.
"Warga keturunan yang membeli Kalender Jawa memanfaatkan sebagai pegangan, sebab berisi primbon yang bisa dimanfaatkan untuk melihat hari baik dan buruk," kata Hariyanto, yang juga warga keturunan itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013