Kudus (Antara Jatim) - Penjelajahan para penggemar kuliner di Indonesia terutama yang baru menjejakkan kakinya di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah belum lengkap rasanya bila hanya mencicipi Jenang Kudus, Satai Kerbau atau Soto Kerbau. Kudus yang dikenal sebagai pusat produksi rokok kretek nasional atau disebut Kota Kretek juga mempunyai satu lagi masakan khas yang diolah memakai resep turun-temurun, yakni "Nasi Tahu Kudus". Mendengar namanya, bagi sebagian orang memang asing. Mereka juga bisa berasumsi bahwa masakan tersebut hanya diramu dari perpaduan sepiring nasi hangat dan potongan tahu goreng. Namun, di tangan Bu Handayani, Pemilik Warung Bu Bani di Jalan Wachid Hasyim 12 Kudus, bahan-bahan tersebut bisa diolah menjadi kuliner yang berbeda dan membuat penikmatnya ketagihan. "Komposisi Nasi Tahu Kudus sangat sederhana," kata, Handayani, ditemui saat melayani konsumennya, di Kudus. Dalam satu porsi, sebut dia, kudapan yang dipatok dengan harga Rp12 ribu per piring itu terdiri dari beberapa potongan lontong, tahu Kudus yang digoreng berbalutkan telur, irisan kol, dan sambal kacang. "Di Kudus, nasi ini juga ditambahkan potongan 'Gimbal Udang' berupa rempeyek yang dimasak khusus dengan taburan udang. Setelah lontong, tahu telur, irisan kol, dan 'Gimbal Udang' disatukan maka bumbu kacangnya baru disiram di atas makanan itu," katanya. Meski begitu, tambah dia, bagi lidah orang asli Jawa Tengah, ramuan bumbu kacang berpadu kecap asli Kudus memang sudah pas. Apalagi rasanya memang lebih dominan manis. "Akan tetapi, ada beberapa konsumen yang datang ke warungnya terutama mereka asal Jawa Timur yang meminta tambahan cabai rawit," katanya. Ia melanjutkan, hal itu bisa dimakluminya dikarenakan mayoritas orang di luar Jateng seperti Jatim dan luar Pulau Jawa justru lebih menyukai aneka masakan serba pedas. "Di sisi lain, animo konsumen yang datang ke sini cukup besar. Dalam satu hari, kami bisa melayani antara 120 hingga 130 porsi," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013