Surabaya (Antara Jatim) - Pakar ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga Prof Dr Toho Cholik Muthohir mengatakan penerapan iptek dalam olahraga tidak bisa diabaikan dan menjadi salah satu syarat penting untuk meningkatkan prestasi atlet.          "Iptek di olahraga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam membangun prestasi. Antara prestasi dan iptek harus menjadi bagian integral," kata Prof Toho Cholik saat berbicara pada diskusi "Iptek dan Peningkatan Prestasi Olahraga" di Surabaya, Sabtu.          Diskusi yang digelar Kelompok Kerja Wartawan KONI Jatim itu, juga menghadirkan dokter Timnas U-19 dr Alfan Nur Asyhar dan Dr Paulus Rahardjo dari Sport Clinic RSUD dr Soetomo Surabaya.          "Kita mendapatkan gambaran secara kongkret bahwa upaya mencapai prestasi tanpa dukungan iptek justru bisa menimbulkan malapetaka," tambah mantan Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu.          Mantan deputi Kemenpora itu, menambahkan langkah KONI Jatim untuk menerapkan iptek dalam program Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) sangat tepat dan harus didukung oleh seluruh pengurus cabang olahraga.          Pakar kesehatan olahraga dr Paulus Rahardjo menambahkan sudah saatnya KONI Jatim memanfaatkan iptek untuk memaksimalkan potensi para atlet agar mampu mencapai prestasi maksimal.          "Selama ini, kita cukup pandai menemukan calon atlet potensial, tetapi kesulitan untuk menciptakan atlet berpotensi. Iptek menjadi salah satu cara untuk mewujudkan hal itu," katanya.          Sementara itu, dokter Timnas U-19 dr Alfan Nur Asyhar dalam kesempatan itu berbagi pengalaman mengenai penerapan beberapa iptek olahraga dalam mendongkrak performa pemain-pemain timnas hingga sukses menjuarai Piala AFF 2013.          Salah satu metode sederhana yang kini mulai banyak diikuti insan olahraga adalah krioterapi, yakni berendam dalam air dengan suhu dingin yang cukup efektif dalam mempercepat pemulihan cedera dan fisik atlet.          "Awal-awal memang banyak pemain yang menolak, tapi begitu tahu manfaatnya, sekarang mereka malah selalu minta untuk berendam selepas berlatih. Selain itu, kami juga memberikan kelas kesehatan, gizi dan teknik atau taktik," ujarnya.          Ketua Umum KONI Jatim Erlangga Satriagung mengakui pentingnya pengaplikasian iptek di dunia olahraga, tetapi hal itu belum pernah diterapkan dalam program Puslatda karena tidak adanya kesamaan visi dari pihak terkait.          "Untuk era sekarang, iptek mutlak dibutuhkan di olahraga meskipun untuk memulai sulitnya luar biasa. Tapi, KONI Jatim sudah punya program dan semua atlet yang masuk puslatda wajib mengikutinya," katanya.   

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013