Malang (Antara Jatim) - Diplomat Amerika Serikat Terry M. Kinney menyatakan strategi pencucian uang yang marak dilakukan di berbagai negara kian canggih dan profesional agar sulit dilacak. "Banyak cara dilakukan pelaku. Uang hasil kejahatan itu disebar dengan dua cara, yakni dipisah di beberapa rekening dan dikirim ke beberapa negara," katanya dalam seminar di Amerika Corner (Amcor) yang diikuti oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang peduli pada bidang hukum dan politik, Rabu. Bahkan, kata dia, ada yang digunakan untuk usaha samaran, menukarkan mata uang di pasar gelap, serta pengiriman dana melalui "mobile". Ia mengakui bahwa pencucian uang sebagai bentuk kejahatan yang saat ini sangat marak di banyak negara sehingga kajian soal pencucian uang tersebut amat penting karena setiap tindak pidana berskala besar pasti terkait dengan pencucian uang. Agar sulit dilacak, lanjut Terry, uang hasil kejahatan itu "dicuci" dengan cara dipisah di beberapa rekening dan dikirim ke beberapa negara. Dan, akhir-akhir ini strategi pencucian uang ini makin canggih dan profesional. Bahkan, tegas legal advisor Departemen Kehakiman Pemerintah Amerika Serikat itu, sekarang ini ada perusahaan pelindung internasional yang mengurusi soal itu sehingga pencucian uang menjadi jauh lebih mudah. Menurut Terry, pencucian uang umumnya memang melibatkan negara lain sehingga pencucian uang tersebut sering dikategorikan kejahatan internasional. Ia mencontohkan di Amerika, modus ini rawan terjadi di wilayah perbatasan, seperti jalur menuju Mexico, daerah Hidalgo-Texas, Calexico-California, serta perbatasan AS-Kanada di Detroit-Michigan. Dalam konteks Indonesia, kata Terry, kejahatan ini biasanya dilakukan oleh koruptor kelas kakap dan pelaku terorisme. Biasanya mereka punya uang dalam jumlah sangat besar yang tidak boleh diketahui negara dan cara paling aman adalah lewat pencucian uang. Sementara itu, staf Amcor UMM Ferry Kurnia menilai pentingnya materi ini sebagai perbandingan pencucian uang di Indonesia dan Amerika. "Biasanya kan orang Indonesia suka meniru modus kriminal dari negara lain, jadi soal penanganannya kita juga perlu saling belajar," ujarnya. Dalam waktu dekat ini Amcor UMM juga akan mengadakan seminar-seminar yang berkaitan dengan tema-tema lain yang bisa meningkatan kemampuan akademik dan wawasan global mahasiswa UMM. "Dengan banyaknya kegiatan akademik, termasuk seminar ini diharapkan mahasiswa UMM tidak jadi katak dalam tempurung," tegas Ferry. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013