Surabaya (Antara Jatim) - Salah seorang peserta konvensi capres Partai Demokrat Ali Masykur Musa (AMM) menggunakan tiga pendekatan dalam memenangkan konvensi yakni simpatik, cerdas, dan murah. "Program saya lebih banyak di bawah, komunitas NU (Nahdlatul Ulama), kampus, masyarakat bawah," katanya di Surabaya, Jumat. Oleh karena itu, dirinya tidak melakukan sosialisasi secara gebyar, karena posisinya sebagai anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Namun demikian, ia mengaku belum melakukan sosialisasi ke masyarakat secara maksimal menyusul komite konvensi calon presiden (Capres) Partai Demokrat hingga kini belum menyusun program yang sistematis dan terstruktur. "Akhirnya 11 capres peserta konvensi Partai Demokrat melakukan sosialisasi ke masyarakat sebatas kreatifitas sendiri sejak September hingga Desember ini," katanya. Untuk itu, pihaknya merespons positif ketika komite mulai menyosialisasikan jadwal pada pertengahan Desember 2013 ke peserta, di antaranya debat 11 peserta konvensi di 10 kota besar di Indonesia yang melibatkan media dan masyarakat. Selain itu, mengadakan sesi wawancara terstruktur dengan media cetak dan elektronik. "Belum diketahui siapa (peserta) yang punya probability (tinggi)," tandasnya. Selama ini, lanjut dia, masyarakat menghendaki kedamaian dan ketentraman, serta peningkatan kesejahteraan. Ketentraman didambakan, dipicu tingginya konflik terkait toleransi dan demokrasi. Selama ini toleransi antarindividu semakin menipis, sedangkan demokrasi dikendalikan oligarki ekonomi dan politik. "Dengan situasi tak damai ini, masyarakat menghendaki kedamaian," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013