Malang (Antara Jatim) - Sebanyak 200 orang purna pekerja seks komersial di Kabupaten Malang, Jawa Timur, dilatih berbagai keterampilan oleh Konsultan Keuangan Mitra Bank di bawah naungan Bank Indonesia Perwakilan Malang. Ketua Unit Pelaksana Teknis Satgasda Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) Malang Sunardi, Jumat mengatakan, untuk tahap awal yang digelar bulan depan itu baru para mantan pekerja seks komersial (PSK) yang ada di wilayah Malang timur, yakni Kecamatan Pakis, Tumpang dan Jabung. "Sebelum kita kucuri dana untuk permodalan, mereka kita beri pelatihan keterampilan dulu sesuai minat dan keahliannya masing-masing, namun rata-rata keterampilan yang ditularkan adalah bordir, menjahit atau tata boga," tuturnya, menambahkan. Selain itu, kata Sunardi, mereka juga diberi pelatihan kewirausahaan yang menyangkut manajemen dan keadministrasian. Teknis pelatihan tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok beranggotakan 32 orang. Setelah mengikuti pelatihan dan mereka benar-benar memahami, bahkan sudah mahir dan ahli di bidangnya masing-masing, katanya, mereka akan diberikan bantuan peralatan dan permodalan dari perbankan melalui pendampingan KKMB. Menyinggung realisasi kredit untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) di wilayah kerja Kantor BI Perwakilan Malang, Sunardi mengakui sedikit melambat jika dibandingkan dengan tahun lalu. Dari target pengucuran kredit sebesar Rp300 miliar pada tahun 2013, hingga Oktober 2013 ini baru terealisasi sebesar Rp163 miliar, sedangkan tahun lalu bisa mencapai Rp316 miliar. Kredit UMKM tersebut sebagian besar bergerak di sektor perdagangan, industri dan pertanian. "Untuk jumlah debitur memang bertambah, dari sebanyak 1.230 debitur, sekarang sudah mencapai 2.500 lebih. Namun, untuk realisasi kreditnya justru melambat," ujarnya. Sebelumnya Sunardi mengatakan proporsi realisasi kredit yang difasilitasi lembaga tersebut untuk sektor pertanian sebesar 30 persen dan selebihnya untuk sektor perdagangan, sektor jasa, industri, dan lainnya. Sebenarnya, tahun ini porsi sektor pertanian lebih besar dari bank lewat kredit program Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE), namun fakta di lapangan sektor perdagangan masih tetap mendominasi. Sektor lain yang juga mendapatkan porsi besar adalah usaha mikro kecil menengah (UMKM). Penyaluran kredit perbankan untuk UMKM diharapkan dapat digenjot lebih besar lagi karena sudah ada kerja sama antara Bank UMKM dengan KKMB. UMKM dapat menyerap kredit lewat kredit program maupun non-program. Kredit program untuk UMKM, yakni lewat skema Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). Setiap UMKM bisa memperoleh kredit Rp2 juta-Rp5 juta dengan tanpa agunan dan bunga satu persen per bulan untuk tahun pertama dan tahun berikutnya kurang dari satu persen. Penyaluran kredit tersebut diharapkan lewat kelompok, namun bisa pula disalurkan lewat individu. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013