Surabaya (Antara Jatim) - Sejumlah seniman Jawa Timur menggelar tabur bunga di makam musisi Gombloh sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum yang telah menciptakan karya-karya besar dan mengharumkan musik Tanah Air di Komplek Pemakaman Islam Tembok, Jalan Kalibutuh Surabaya, Selasa. "Selain berkirim doa agar arwah almarhum mendapat tempat di sisi Allah SWT, juga menghormati almarhum dengan karya-karya besarnya yang ikut mengharumkan dunia musik Indonesia," ujar seniman, Sawong Jabo. Ziarah dan doa yang dikirim ini bukan karena Gombloh sebagai manusia istimewa atau mendewa-dewakannya. Namun, menurut Sawong Jabo, Gombloh adalah sosok seniman apa adanya, peduli pada hidup dan kehidupan, serta terbukti karyanya menasional. Ia menjelaskan, sebagai bentuk penghormatan terhadap Gombloh, pihaknya juga menggelar akan pentas musik bertajuk "Tribute to Gombloh" di Parkir Timur Delta Plaza Surabaya pada Rabu, (27/11). Pada gelaran musik yang digratiskan bagi pengunjung tersebut, sejumlah seniman dari Surabaya, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Bali dan berbagai daerah lainnya turut menjadi pengisi acara. "Teman-teman sudah menyiapkan lagu dan aksinya pada gelaran musik besok. Kami ingin menunjukkan bahwa Gombloh memang seniman hebat yang pantas untuk dihargai," kata musisi senior tersebut. Sawong Jabo sendiri akan tampil dan membawakan tiga buah lagu, terdiri dari dua lagu karya sendiri dan satu lagu karya Gombloh. Musisi yang ikut maramaikan pagelaran itu dengan menyuguhkan berbagai lagu, antara lain grup musik Sekaring Jagat, yang akan membawakan lagu legendaris karya Gombloh, "Kebyar-Kebyar". Musisi lainnya yakni mususi sekaligus Drummer Kunto yang akan membawakan lagu "Kita Masih Sama Indonesia Raya". Kemudian, grup musik asal Bali, Ayu Laksmi dan Ayu Wedha, serta dari grup musik Sangkala dari Jogjakarta. Sementara itu, Promotor Musik "Tribute to Gombloh" yakni Henky Kurniadi mengatakan, Gombloh sosok seniman istimewa yang sangat mencintai negaranya secara sederhana melalui musik. "Gombloh itu bukan seniman biasa, dia inspirator dan saksi zaman. Bukan hanya milik Surabaya, tapi Indonesia, bahkan dunia," kata dia. Gombloh memiliki nama asli Soemarsono, lahir di Surabaya pada 12 Juli 1948 dan meninggal dunia 9 Januari 1988. Selain "Kebyar-Kebyar", beberapa lagunya yang populer sampai saat sekarang yakni "Lestari Alamku", serta lagu-lagu kebangsaan RI. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013