Oleh Ikhwan Wahyudi
Padang (Antara)- Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring meminta organisasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) untuk turut berperan memperbaiki komunikasi di Tanah Air yang saat ini dinilai memiliki banyak persoalan.
"Bangsa ini seakan kehilangan panutan dalam berkomunikasi, jarang sekali ada tokoh yang dapat menjadi teladan dalam berkomunikasi, jangan sampai sarjana komunikasi membiarkan saja hal ini terjadi," katanya di Padang, Selasa.
Ia menyampaikan hal itu saat pembukaan seminar besar nasional komunikasi dan Kongres VI ISKI dengan tema "Media Komunikasi @2014" di Pangeran Beach Hotel.
Menurut Tifatul, pola komunikasi yang ada saat ini cenderung latah, tidak standar dan menyalahi kaidah bahasa yang ada.
Hampir semua titik komunikasi yang ada bermasalah mulai dari pihak yang berkomunikasi, cara penyampaian, media penyampaian hingga konten yang disampaikan.
Oleh sebab itu sarjana komunikasi melalui ISKI harus tergerak untuk memperbaikinya sehingga tercipta komunikasi yang efektif dan baik.
Ia mengatakan pada 2045 Indonesia memiliki cita-cita menjadi negara maju dan modern dengan pendapatan bruto domestik sebesar 16,8 triliun dolar AS.
Tetapi salah satu hambatan yang perlu diantisipasi guna mencapainya adalah ancaman disintegrasi bangsa, kata dia.
Indonesia memiliki 300 bahasa dan terdiri atas 150 suku bangsa dimana keragaman ini merupakan tantangan yang harus dikelola untuk menyatukannya.
Salah satu kuncinya adalah bagaimana komunikasi dapat menjadi sarana mewujudkan persatuan dan kesatuan, sehingga seluruh daereh tidak hanya terhubung oleh infrastruktur tetapi juga secara hati, kata dia.
Apalagi saat ini penggunaan telepon seluler di Tanah Air mencapai 250 juta dan pengguna jejaring sosial facebook hingga 47 juta.
Ia menyadari perkembangan teknologi informasi telah mengubah cara berkomunikasi dan ini harus menjadi perhatian semua kalangan agar dapat berkomuniksi lebih efektif.
"Apalagi bahasa menunjukkan bangsa sehingga ISKI harus menjadi solusi komunikasi Indonesia dengan memberikan edukasi cara berkomunikasi yang efektif," kata dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013