Oleh Dewa Wiguna Denpasar (Antara) - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman menginstruksikan jajaran kepolisian di daerah untuk mulai memetakan potensi kerawanan gangguan keamanan menjelang Pemilihan Umum 2014. "Saya ingatkan kapolda dan kapolres agar segera menyusun perkiraan intelijen terkait kerawanan," katanya saat memberikan pengarahan kepada jajaran TNI dan Polri di Mapolda Bali, Jumat. Jenderal dengan bintang empat itu mengusulkan agar penyusunan peta kerawanan di daerah menjelang Pemilu menggunakan peta kerawanan Pemilukada sebagai dasar perkiraan intelijen. Dari perkiraan kerawanan itu, pihak kepolisian bisa melakukan antisipasi keamanan di setiap tahapan proses demokrasi. "Evaluasi kamtibmas, petakan konflik dan kekuatan politik dan dari itu bisa dibuat rencana operasi," ujar mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri itu. Pihaknya meminta jajaran kepolisian di daerah untuk membuat rencana pengamanan mulai dari tahapan awal Pemilu, kampanye, penghitungan suara, pelantikan, dan rencana kontigensi. "Saya minta agar rencana itu juga dilatihkan," katanya. Jenderal Sutarman mengungkapkan bahwa potensi kerawanan yang mengganggu keamanan diperkirakan mulai dari distribusi logistik, penetapan pemenang, hingga tempat pemungatan suara (TPS). Kapolri juga menekankan kepada anggotanya agar netral dalam proses demokrasi itu dengan tidak mendukung partai dan memihak kepada calon yang bertarung dalam pemilihan umum. "Saya instruksikan bahwa kita harus netral tetapi kewajiban kita harus mengamankan bukan mendukung," ucapnya kepada jajaran TNI dan Polri.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013