Rawalpindi (Antara/AFP) - Bentrokan sektarian di kota garnisun Rawalpindi, Pakistan, menewaskan tujuh orang dan mencederai lebih dari 30, Jumat, kata sejumlah pejabat. Bentrokan itu terjadi selama perkabungan memperingati kematian Hussein, cucu Nabi Muhammad, pada abad ketujuh. Kerusuhan mulai meletus ketika warga Syiah melakukan iring-iringan di pusat kota Rawalpindi, tetangga Islamabad, yang bertepatan waktunya dengan acara khutbah di sebuah masjid Sunni berdekatan. "Jumlah kematian akibat bentrokan itu mencapai tujuh dan 34 orang cedera," kata Muhammad Shoaib, seorang pejabat di rumah sakit daerah Rawalpindi, kepada AFP. Polisi mengatakan, sejumlah harta-benda juga dibakar selama kerusuhan itu. "Bentrokan meletus ketika khutbah sedang disampaikan di sebuah masjid Sunni yang berada di jalur arak-arakan itu. Warga Syiah yang marah menyerang masjid itu dan juga membakar sebuah pasar kain," kata polisi Waseem Ahmed. Seorang polisi lain mengatakan, tembakan terdengar selama kerusuhan itu dan pihak berwenang berusaha mencegah jatuhnya korban lebih lanjut. Laporan-laporan media menyebutkan, pasukan besar kepolisian ditempatkan di kota itu setelah bentrokan tersebut dan aparat menggunakan gas air-mata untuk membubarkan kelompok-kelompok yang bersaing. Hussein, cucu Nabi Muhammad, dibunuh oleh pasukan khalifah Yazid pada 680 Sesudah Masehi dan kematiannya di Karbala diperingati oleh umat Syiah di berbagai penjuru dunia setiap tahun. Acara perkabungan Asyura itu biasanya ternoda oleh serangan-serangan oleh militan yang terkait dengan Al Qaida dan Taliban. Warga Syiah berjumlah sekitar 20 persen dari penduduk Pakistan yang umumnya Sunni. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013