Surabaya (Antara Jatim) - Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur mengimbau masyarakat untuk selektif mengonsumsi makanan dengan memilih komoditas yang sehat dan aman. "Upaya itu kami lakukan melalui sosialisasi Deklarasi Generasi Sehat-Cerdas dengan Makanan Baik di Surabaya. Kegiatan itu rencananya kami adakan pada Jumat (15/11)," kata Direktur Business Development Centre (BDC) Kadin Jatim, Nelson Sembiring, di Surabaya, Rabu. Menurut ia, sosialisasi itu dilakukan karena masih banyaknya makanan tidak sehat yang beredar di pasar perdagangan nasional. Sesuai data BDC Kadin Jatim, sekitar 90 persen dari makanan yang dijual bebas di pasaran, kondisinya tidak aman. Bahkan bisa berdampak negarif terhadap kesehatan dan kecerdasan generasi bangsa. "Oleh sebab itu, kami siap memfasilitasi dan menumbuhkan industri makanan yang sehat khususnya di Jatim. Dengan demikian, konsumen dapat mengonsumsi makanan sehat dan aman," ujarnya. Inisiator Deklarasi Generasi Sehat-Cerdas dengan Makanan Baik Kadin Jatim, Puguh Iryantoro, menambahkan kegiatan tersebut dilatarbelakangi munculnya isu ketahanan dan keamanan pangan. Isu ketahanan pangan didengungkan seiring masih tingginya impor bahan makanan, khususnya tepung terigu. "Padahal, Indonesia adalah negeri yang kaya raya. Akan tetapi, kini negara ini justru menempati posisi tiga pengimpor tepung terigu terbesar di dunia," katanya. Setiap tahunnya, Indonesia mengimpor sekitar 7 miliar kilogram tepung terigu atau senilai Rp34 triliun. Sementara di dalam negeri sebenarnya ada komoditas yang bisa dimanfaatkan sebagai substitusi dari tepung terigu, yakni tepung cassava terfermentasi atau bisa disebut tepung mokaf. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013