Kediri (Antara) - Kepolisian Resor Kediri, Jawa Timur, masih menyelidiki penyebaran video asusila yang melibatkan dua orang remaja diperkirakan masih setingkat sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Kediri. "Kami masih melakukan penyelidikan kasus tersebut," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kediri AKP Edi Herwiyanto di Kediri, Jumat. Ia mengatakan bahwa polisi sudah mengetahui tentang video asusila tersebut, dan saat ini masih melakukan pendalaman lebih lanjut, termasuk dengan menyebarkan anggota untuk menyelidikinya. Namun, Edi mengatakan sampai saat ini belum melakukan pemanggilan kepada pelaku video asusila, ataupun orang yang diduga menyuruh kedua remaja itu untuk berbuat asusila. "Belum ada laporan resmi, pihak yang mengaku dirugikan dengan kasus tersebut. Kami juga belum lakukan pemeriksaan," kata Edi. Sebuah rekaman video asusila tersebar luas di Kabupaten Kediri. Rekaman itu berisi sepasang remaja perempuan dan laki-laki yang sedang berhubungan layaknya suami istri. Beredarnya video asusila remaja dengan durasi 19,35 menit itu tersebar di wilayah Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Diduga, kejadian berada di sebuah kawasan wisata wilayah Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri. Rekaman video itu juga mudah tersebar luas ke masyarakat lewat "Bluetooth". Bahkan, rekaman video itu juga dilihat secara berkelompok ataupun sendiri oleh warga yang mempunyai rekaman video asusila tersebut. Video itu menggegerkan warga beberapa hari ini. Namun, dalam rekaman itu ada suara yang aneh. Diduga, mereka sengaja dipaksa melakukan hubungan suami istri itu, mengingat dalam rekaman itu ada suara paksaaan, yang akan melukai kedua remaja itu jika menolak permintaan pelaku. Bahkan, dalam suara itu juga memaksa, jika mereka menolak akan dilaporkan ke perangkat dusun setempat. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013