Surabaya (Antara Jatim) - Aparat Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya membentuk tim khusus memburu pelaku pembunuhan terhadap Endang (42), janda tinggal di Jalan Brawijaya Surabaya yang ditemukan meninggal dunia dengan penuh luka di rumahnya, Minggu (27/10) malam. "Kasus ini termasuk atensi dan kami sudah bentuk tim. Tugasnya membantu Reskrim Polsek Wonokromo yang bertugas khusus mengungkapnya," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Farman kepada wartawan di Surabaya, Jatim, Selasa. Berdasarkan hasil penyelidikan dan pemeriksaan terhadap beberapa saksi, baik di lapangan maupun di kantor polisi, pihaknya mengaku sudah mengantongi sejumlah data serta mengumpulkan sejumlah barang bukti. Tidak itu saja, lanjut Farman, polisi bahkan sudah mengantongi identitas serta ciri-ciri pelaku yang membunuh korban. Pihaknya berharap tidak lama lagi pelaku segera tertangkap. "Saat ini tim sudah memburu dan mencarinya. Doakan semoga segera tertangkap dan kasus ini terungkap," ucap perwira menengah tersebut. Sementara itu, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara beserta otopsi dokter, korban yang merupakan janda satu anak tersebut dipastikan meninggal karena dibunuh. Ini setelah ditemukan tanda-tanda kekerasan serta keadaan korban yang tangannya terikat ketika ditemukan. "Memang pembunuhan. Hal ini bisa dilihat dari kondisi korban yang meninggal dalam keadaan terikat di belakang. Kemudian ada banyak bekas darah dan pot rumah yang pecah. Kemungkinan saat akan dibunuh, korban sempat melakukan perlawanan," ungkapnya. Seperti diberitakan, Minggu malam lalu, warga Jalan Brawijaya Surabaya menemukan seorang wanita meninggal di dalam rumah. Korban bernama Endang (42). Ketika ditemukan, kondisi korban nyaris tidak bisa dikenali karena dalam kondisi mengenaskan. Diperkirakan, korban sudah meninggal sejak 5-7 hari lalu. Korban kali pertama diketahui oleh tetangga korban, yakni Kolonel (Purn) Maskup. Ia dan tetangganya terpaksa mendobrak pintu rumah korban karena curiga sudah tidak ada aktivitas apapun selama sepekan ini, meski kendaraan milik korban ada di dalam. "Pertama saya ditelepon oleh anaknya, Bintang (23), yang sedang kuliah di Bandung. Ia meminta saya melihat ibunya karena tidak bisa dihubungi. Ketika melihat rumahnya, kondisi AC dalam keadaan hidup dan ada kendaraan," ujarnya. Karena menemukan kejanggalan, Maskup melaporkannya ke Ketua RT setempat. Bersama sejumlah warga, ia mendobrak pintu dan melihat ada darah di lantai.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013