Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemkab Bojonegoro, Jatim, berencana menertibkan bangunan liar di sepanjang saluran pembuang air di wilayah setempat, baik berupa rumah maupun jembatan yang mengakibatkan air di saluran pembuang menimbulkan banjir.
"Bangunan yang dibangun warga di atas saluran pembuang jumlahnya puluhan mulai warung, jembatan juga yang lainnya," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemkab Bojonegoro Tedjo Sukmono, Sabtu.
Ia menjelaskan banyaknya bangunan di saluran pembuang mengakibatkan perjalanan air terhambat, sehingga sejumlah wilayah di Kecamatan Kota, seperti Kelurahan Jetak, Desa Pacul juga lainnya selalu terjadi banjir, sebab air tidak bisa mengalir dengan lancar.
"Kalau terjadi hujan dari wilayah selatan maka di perkotaan selalu terjadi banjir, sebab banyak bangunan liar yang berdiri di sepanjang saluran pembuang menghambat perjalanan air hujan," ucapnya, menegaskan.
Ia mengaku sudah mulai melakukan pendataan bangunan liar di sepanjang saluran pembuang dengan melibatkan Bagian Perizinan, Satpol PP dan jajaran desa.
Di saluran pembuang di Desa Bangilan, Kecamatan Kapas, katanya, menemukan sejumlah rumah, warung dan jembatan milik warga yang dibangun di atas saluran pembuang.
Menyusul setelah ini, katanya, pendataan bangunan liar juga akan dilakukan di saluran pembuang lainnya, seperti di perkotaan juga di saluran irigasi di Desa Ngumpakndalem, Kecamatan Dander.
Ia mengambarkan di saluran pembuang di Desa Bangilan, Kecamatan Kapas, rumah warga yang dibangun di atas saluran pembuang memanfaatkan tiang pancang persis di tengah saluran. Bahkan, ada juga warga memanfaatkan tanah saluran pembuang untuk pondasi pagar.
"Kami akan memanggil pemilik bangunan liar yang dibangun disepanjang saluran pembuangan dan saluran irigasi. Tujuannya kami akan meminta mereka membongkar bangunan yang memanfaatkan tanah saluran pembuangan," jelasnya.
Ia mengatakan bangunan liar yang berdiri di atas saluran pembuangan dan saluran irigasi atau memanfaatkan tanah saluran pembuang semuanya tidak memiliki izin.
"Kami kurang tahu sejak kapan banyak berdiri bangunan liar di sepanjang saluran pembuangan dan saluran irigasi," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013