Surabaya (Antara Jatim) - Calon Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana menyesalkan sikap panitia pemilihan wakil wali kota yang tidak ikut mendampinginya saat melakukan tes kesehatan atau general chek up di RSUD dr. Soewandhie pada Kamis (11/10). "Saya menyesal, karena teman-teman panlih (panitia pemilihan) tidak ada yang mendampingi," kata Wisnu Sakti Buana yang juga Wakil Ketua DPRD Surabaya kepada wartawan di Surabaya, Jumat. Menurut dia, ketika panlih memberikan rujukan tes kesehatan kepada RSUD dr Soewandhie, panitia pemilihan akan ikut mendampingi secara langsung, namun hingga tes kesehatan selesai tidak satupun anggota penitia pemilihan yang datang. Ia mengatakan alasan dirinya bersama calon wali kota lainya Syaifudin Zuhri bersedia mengikuti permintaan panlih, karena ia beranggapan tes kesehatan yang dilakukan di RSUD dr. Soetomo sebelumnya kurang sah lantaran tidak disertai rujukan dan tidak ada pendampingan. "Kalau tahu seperti ini dan tidak ada yang mendampingi, lalu apa bedanya dengan tes kesehatan yang di RSUD dr Soetomo waktu lalu itu," heranya. Menanggapi hal itu, Sekretaris Panitia Pemilihan (Panlih) Wakil Wali Kota (Wawali) Surabaya, Sudirjo menyatakan tidak mempermasalahkan protes tersebut. Menurutnya, yang terpenting saat ini panlih sudah bertindak sesuai mekanisme. Sudirjo menegaskan, sesuai saran yang diberikan Komisi pemilihan Umum (KPU) Surabaya untuk pelaksanaan general check up memang harus melalui rekomendasi dari panitia pemilihan. Hal itu dibutuhkan agar pihak rumah sakit tahu peruntukan uji kesehatan yang akan dilakukan di rumah sakit yang dituju. "Bedanya pasti ada, antara hasil tes yang telah dikirim dengan yang dilaksanakan kemarin," ujar Sudirjo. Menurut sudirjo, didampingi atau tidak semestinya calon wawali tidak perlu mempermasalahkan. Sebab urgensi dari general check up sejatinya untuk kepentingan mereka sendiri. "Kalau mau protes sah-sah saja. Tapi, saya menilai itu bukan protes kok," cetusnya. Apalagi, dalam pertemuan yang digelar antara panlih dengan KPU serta pakar, juga tidak disebutakan keharusan panitia pemilihan mendampingi proses general check up. "Walaupan tidak didampingi menurut saya tidak masalah, yang penting surat pengantar sudah kita berikan kepada pihak rumah sakit," katanya. Disinggug soal langkah panlih berikutnya pascadigelarnya general check up oleh calon wawali, politisi yang dikenal vokal ini mengaku menunggu penyerahan hasil check up kemudian diverifikasi. Begitu juga untuk persyaratan yang lain, jika memang sudah tidak ada masalah maka akan segera dilaporkan kepada pimpinan DPRD. "Nanti oleh oleh ketua dewan akan di bawah ke badan musyawarah (banmus) untuk dijadwalkan rapat paripurna untuk diagendakan pemilihan dalam paripurna. Saya pastikan paling lambat tanggal 15 November sudah dilakukan pemilihan," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013