Bandar Seri Begawan (Antara/Xinhua-OANA) - PBB mengutuk penculikan perdana menteri Libya oleh satu kelompok gerilyawan bersenjata, dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan di Bandar Seri Begawan penculikan itu dikhawatirkan meningkatkan kerusuhan. Di sisi Pertemuan Tingkat Tinggi Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Ibu Kota Brunei Darussalam, Ban berjanji akan bekerjasama secara erat dengan Libyan dan negara lain guna mewujudkan kestabilan politik. "Saya mengutuk penculikan ini dengan sekeras-kerasnya. Saya berharap laporan yang datang dari Libya bahwa ia telah dibebaskan benar tapi itu belum dikonfirmasi," kata Ban kepada wartawan setelah berakhirnya Pertemuan Tingkat Tinggi PBB-ASEAN. "Saya telah berbicara dengan wakil khusus Sekretaris Jenderal di Libya dan kami membahas masalah ini. Ia sedang bekerja sangat keras dan berkonsultasi dengan Pemerintah Libya serta pihak lain guna menjamin pembebasan aman sehingga peralihan demokratis di Libya berjalan terus sebagaimana jadwal". (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013