Surabaya (Antara Jatim) - Manajemen Persebaya 1927 berencana menempuh jalur hukum atas keputusan PSSI yang tidak mengakui keanggotaan klub tersebut sehingga gagal menjadi kontestan babak "play off" kompetisi Indonesia Premier League (IPL) 2013. Direktur Utama PT Persebaya Indonesia (perusahaan pengelola klub Persebaya 1927) Cholid Goromah kepada wartawan di Surabaya, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya segera melakukan koordinasi dan kajian untuk membawa masalah tersebut ke pengadilan umum maupun lembaga arbitrase. "Kami akan mengajukan gugatan ke pengadilan niaga dan juga pengadilan umum di Jakarta terkait dengan status keanggotaan Persebaya yang tidak diakui oleh PSSI," katanya saat menyampaikan enam butir keputusan hasil rapat manajemen. Dalam pernyataannya, Cholid mengingatkan bahwa pamer kesewenang-wenangan yang dilakukan PSSI selama ini tidak akan menyelesaikan masalah, tetapi justru menunjukkan sikap PSSI yang jauh dari sportivitas dan fair play sebagai urat nadi sepak bola. "Kami mendesak PSSI untuk meralat kebijakannya dan mengakui kembali eksistensi Persebaya. Sejarah panjang klub ini tidak bisa dihilangkan begitu saja oleh selembar SK (surat keputusan) atau keputusan tidak berdasar," ujarnya. Selain itu, manajemen Persebaya 1927 juga mendesak Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo serta pihak terkait untuk turun tangan membantu menyelesaikan masalah ini. "Menpora selaku wakil dari negara memiliki tanggung jawab untuk memstikan tidak ada anak bangsa ini yang terdzolimi," tambah Cholid. Mengenai keresahan pemain dan ofisial tim, Cholid Goromah meminta mereka untuk tetap tenang karena manajemen secepatnya akan menyelesaikan hak-hak pemain yang belum terselesaikan. "Semua masalah yang ada di Persebaya selama tahun 2013, termasuk soal gaji, sudah saya serahkan sepenuhnya kepada konsorsium. Mereka menjanjikan secepatnya akan diselesaikan," katanya. Pada kesempatan itu, manajemen Persebaya juga meminta kepada seluruh elemen, termasuk pendukung "Bajul Ijo" untuk tidak perlu panik dan tetap bersatu, serta saling menjalin komunikasi dalam menyikapi perkembangan yang terjadi. PSSI melalui rapat Komite Eksekutif (Exco) di Jakarta pada awal Oktober lalu memutuskan kelanjutan kompetisi IPL yang dikelola PT Liga Prima Indonesia Sportindo menggunakan format "play off" dan terbagi atas dua grup di Jepara dan Bantul. Berdasarkan data yang ada, dari 16 klub yang turun di kompetisi IPL, hanya 11 klub yang berhak mengikuti proses unifikasi. Mereka akan bersaing untuk menjadi empat klub terbaik dan berhak mengikuti kompetisi baru di Indonesia. Adapun ke-11 klub itu adalah Semen Padang, Pro Duta, Perseman Manokwari, Persiba Bantul, PSM Makassar, PSIR Rembang, Persijap Jepara, Persepar Palangkaraya, Persiraja Banda Aceh, PSLS Lhokseumawe, dan Bontang FC. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013