Palermo (Antara/Reuters) - Lebih dari 100 orang tewas dan 200 lain hilang setelah sebuah kapal yang membawa imigran Afrika terbakar dan tenggelam di lepas pantai pulau Lampedusa, Italia selatan, Kamis.
Musibah itu terjadi ketika motor kapal tersebut berhenti bekerja dan air mulai masuk, kata Menteri Dalam Negeri Italia Angelino Alfano.
Sejumlah orang mulai membakar kain untuk menarik perhatian tim penyelamat, namun malah terjadi kebakaran di kapal itu.
"Ketika kebakaran mulai terjadi, orang-orang takut kapal itu akan tenggelam dan segera pindah ke satu sisi, yang mengakibatkan kapal itu karam," kata menteri itu pada jumpa pers.
Kapal sepanjang 20 meter itu, yang diyakini membawa sekitar 500 orang, tenggelam dalam jarak tidak lebih dari satu kilometer dari pantai.
Mayat yang diangkat dari air ditempatkan di dermaga dan jumlah kematian terus meningkat. Musibah itu merupakan bencana terburuk yang terjadi di rute berbahaya bagi imigran yang berusaha mencapai Eropa dari Afrika.
"Mengerikan, seperti sebuah pemakaman, mereka masih terus membawa mayat," kata Wali Kota Lampedusa Giusi Nicolini kepada wartawan.
Setelah 94 mayat ditemukan dari permukaan, penyelam kemudian memeriksa bangkai kapal yang tenggelam di kedalaman air 40 meter dan mereka melihat puluhan mayat, sehingga jumlah korban tewas yang diketahui jauh melampaui 100 dan lebih dari 200 orang hilang, kata penjaga pantai Floriana Segreto.
Alfano mengatakan, tiga anak dan dua wanita hamil termasuk diantara korban.
Petugas penjaga pantai mengatakan, 151 orang telah diselamatkan.
Antara 450 dan 500 orang, yang sebagian besar orang Eritrea atau Somalia, diperkirakan berada di kapal yang mengalami musibah Kamis itu, yang berangkat dari Misrata di Libya, kata Alfano. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013