Surabaya (Antara Jatim) - Kementerian Perhubungan menyatakan pengoperasian kereta cepat dapat memperpendek waktu tempuh rute Jakarta-Surabaya menjadi 3,5 jam dibandingkan kondisi normal mencapai 10-11 jam. "Ketersediaan transportasi massal yang nyaman dan aman mutlak diperlukan di Pulau Jawa. Kini yang sesuai kondisi dan permintaan pasar transportasi Pulau Jawa adalah kereta api, termasuk 'double track' dan kereta cepat," kata Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan, usai Rapat Koordinasi Teknis Bidang Perhubungan Darat Seluruh Indonesia di Surabaya, Kamis. Ia mengatakan jalur kereta api ganda (double track) Jakarta-Surabaya dalam waktu dekat segera direalisasikan. Bahkan, jalur selatan Solo-Madiun-Surabaya juga siap terwujud. "Selain itu, kami juga akan mengembangkan 'High Speed Train' atau kereta cepat," ujarnya. Mangindaan menambahkan anggaran untuk pembangunan jalur ganda sudah disiapkan, sementara anggaran untuk kereta cepat sedang dilakukan pendekatan dengan investor dari Jepang. "Minat penanam modal dari Jepang untuk mengembangkan kereta cepat rute Jakarta-Surabaya dan Jakarta-Bandung sangat besar," katanya. Bahkan, tambah Menhub, pada tahun ini calon investor tersebut akan datang untuk mendiskusikan proyek tersebut, sekaligus membahas studi kelayakannya. "Oleh karena itu, kami percaya dengan kecepatan 200 kilometer per jam maka jarak Jakarta-Surabaya bisa ditempuh hanya dalam waktu 3,5 jam," tegasnya. Mengenai hambatan dari masyarakat, Menhub yakin hal tersebut tidak akan terjadi, karena pembangunan jalur kereta cepat rencananya berada di atas "double track" yang ada sekarang. Dengan tidak adanya pembebasan lahan, Mengindaan berharap megaproyek kereta cepat bisa segera direalisasikan sehingga nantinya jalur ganda yang kini sedang dibangun akan dikhususkan untuk angkutan jarak pendek, termasuk peti kemas dan kargo. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013