Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Pengairan Bojonegoro, Jatim, optimistis mampu menyelesaikan pembangunan 112 embung dari target 179 embung, baik secara swakelola maupun dengan lelang sebagai usaha mengatasi kekeringan pada musim kemarau. "Pembangunan embung secara swakelola terhambat pengadaan alat berat yang belum bisa direalisasikan kontraktor," kata Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro Edy Susanto, Rabu. Ia menjelaskan kontraktor CV Jatisari Nusantara Bojonegoro sebagai pemenang lelang masih belum merealisasikan pengadaan alat berat berupa tujuh "backhoe", satu truk trailer, dan dua dump truk senilai Rp13 miliar. "Informasinya kontraktor belum mendatangkan alat berat karena terbentur adanya kenaikan dolar," tukasnya. Namun, menurut dia, kontraktor pengadaan alat berat masih belum menyalahi ketentuan, karena batas terakhir pengadaan alat berat sampai akhir Desember. "Hanya saja kalau alat berat yang kita pesan datangnya akhir Desember ya target pengadaan embung tidak bisa lebih banyak lagi," ujarnya. Meski demikian, katanya, pembangunan embung secara swakelola tetap berjalan dengan memanfaatkan alat berat yang sudah ada yaitu dua "backhoe", dua buldoser dan satu dump truk sejak beberapa bulan lalu. Hasilnya, lanjut dia, sudah ada 10 embung yang terbangun dengan menempati tanah masyarakat dan tanah negara "solo vallei werken" (SVW) yang masing-masing embung kapasitasnya berkisar 15 ribu-25 ribu meter kubik. Selain itu, kontraktor juga sudah menyelesaikan pembangunan 12 embung. Ia memperkirakan pengerjaan pembangunan embung baik secara swakelola dan lelang yang bisa dirampungkan kemudian sebanyak 90 embung. "Rencana pembangunan 179 embung yang kita canangkan alokasi anggarannya mencapai Rp23 miliar," jelasnya. Sesuai data di Dinas Pengairan setempat, sebelumnya sudah terbangun 93 embung termasuk Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang dan Waduk Leran I dan II di Desa Leran, Kecamatan Kalitidu. Mengenai program pembangunan 1.000 embung, menurut dia, tidak sulit direalisasikan sepanjang tersedia tanah yang bisa dimanfaatkan untuk lokasi embung. "Merealisasikan pembangunan 1.000 embung tidak sulit, sebab kita sudah memiliki alat berat sendiri," katanya, menegaskan. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013