Surabaya (AntaraJatim) - Dewan Pendidikan Jawa Timur menggagas Forum Kurikulum 2013 yang melibatkan kepala sekolah, guru, yayasan, pemerhati pendidikan, dan jajaran dinas pendidikan untuk membahas, berbagi pengalaman, dan merumuskan rekomendasi terkait pelaksanaan Kurikulum 2013 pada kurun Agustus-September. "Forum yang berlangsung di Batu pada 27-29 September itu sangat penting dan bisa dapat diselenggarakan lebih intensif agar semua kalangan memahami kesulitan dan problem teknis serta solusi yang harus dilakukan demi perbaikan mutu pendidikan di Tanah Air," kata anggota Dewan Pendidikan Jatim DR Akhmad Muzakki di Surabaya, Sabtu. Ia menjelaskan sosialisasi Kurikulum 2013 selama ini hanya disampaikan oleh penentu serta pengambil kebijakan, karena itu sosialisasi dalam bentuk Forum Kurikulum 2013 yang menghadirkan para guru dan pimpinan sekolah akan lebih mendekati kondisi teknis di lapangan terkait praktik kebijakan itu sejak digulirkan hingga kini. Pada hari pertama (27/9), sesi pertama menampilkan narasumber yakni Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Timur Prof Dr Zainuddin Maliki MSi yang menyampaikan hasil monitoring pelaksanaan Kurikulum 2013 di Jawa Timur. Setelah itu, sesi kedua menampilkan guru dari SDN 1 Pare Kediri, perwakilan SMAN 5 Surabaya, serta guru SMK Negeri 1 Jenengan Ponorogo yang memberikan pengalaman bagaimana kesiapan sekolah mereka dalam melaksanakan kurikulum baru itu, termasuk hambatan dan alternatif solusi untuk menyempurnakan penerapan Kurikulum 2013 itu. Pada hari kedua (28/9), para peserta melanjutkan dengan sidang komisi yang membahas sejumlah persoalan sesuai dengan tingkatan pendidikan masing-masing. Selain itu, ada sidang komisi rekomendasi yang akan diberikan kepada sejumlah kalangan, baik lembaga sekolah, dewan pendidikan serta kementerian pendidikan dan kebudayaan. Forum ditutup dengan sidang pleno yang membahas seluruh hasil dari sidang komisi. "Kurikulum 2013 belum saatnya dievaluasi karena baru berjalan sekitar dua bulan, karena itu perencanaan hingga penilaian terhadap kualitas para peserta didik yang dilakukan berbagai pihak justru penting untuk dijadikan evaluasi bersama," katanya. Mantan Ketua PW LP Maarif NU Jawa Timur itu mengatakan adanya beberapa persoalan teknis yang tidak bisa diselesaikan oleh para guru dan pimpinan sekolah itu umumnya disebabkan kurikulum itu belum memberikan petunjuk teknis yang bersifat aplikatif. "Karenanya, wajar kalau pada berbagai pertemuan selalu ada keluh kesah sejumlah tenaga pendidik terhadap bagaimana mengimplementasikan kurikulum ini secara baik dan benar, misalnya bagaimana mekanisme dan keberadaan muatan lokal yang belum ditemukan formulanya di kurikulum baru itu," katanya. Dalam konteks itulah, Forum Kurikulum 2013 yang digagas Dewan Pendidikan Jatim itu menjadi penting sebagai titik temu dari sejumlah kalangan yakni pejabat pemerintah di dinas pendidikan, para kepala sekolah serta guru dan dewan pendidikan untuk mencari kunci perbaikan Kurikulum 2013. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013