Trenggalek (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Senin pagi melepas keberangkatan 300 calon jamaah haji (calhaj) asal daerah tersebut menuju Tanah Suci Makkah.
Koresponden Antara di Trenggalek melaporkan, prosesi pemberangkatan dipimpin langsung oleh Bupati Mulyadi dengan didampingi seluruh unsur forum pimpinan daerah, SKPD, serta panitia haji dari Kantor Kementrian Agama Trenggalek.
Mereka diberangkatkan menggunakan tujuh armada bus menuju Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.
"Rombongan jamaah asal Trenggalek tergabung dalam kloter 28 bersama kota Kediri dan kota Blitar, mereka masuk ke asrama haji sekitar pukul 12.00 WIB," terang Kepala Seksi Haji
Kantor Kementrian Agama Kabupaten trenggalek Fauzy Abdullah.
Fauzi memastikan, seluruh calhaj dalam kondisi sehat dan telah mendapatkan pemeriksaan kesehatan oleh Dinas Kesehatan Trenggalek.
"Mereka juga telah mendapatkan vaksin miningitis, ada juga yang menambah vaksin anti influenza, agar saat di Makkah tidak mengalami penyakit flu," imbuhnya.
Sedangkan barang-barang bawaan jamaah haji asal Trenggalek, telah diberangkatkan terlebih dahulu ke asrama haji, Minggu (22/9). Jumlah koper yang diberangkatkan tersebut sebanyak 304 buah, rinciannya 300 koper milik calhaj dan empat sisanya milik petugas/panitia haji.
Menurutnya, dari pemeriksaan awal, tidak barang-bawang bawaan para jamaah yang mencurigakan atau yang masuk dalam daftar barang terlarang.
Dijelaskan, ada empat orang calon jamaah haji (calhaj) asal daerahnya yang dipastikan batal berangkat ke Arab Saudi karena mengalami sakit.
Pembatalan keempat calhaj tersebut dilakukan karena yang bersangkutan tidak memungkinkan untuk mengikuti rangkaian ibadah haji.
"Ada yang sakit strooke kemudian ada juga yang kondisi kesehatannya sangat lemah, sehingga tidak bisa dipaksakan untuk berangkat, terlebih untuk calon haji tersebut tidak memiliki pendamping," katanya.
Menurutnya, jamaah yang diberangkatkan ke tanah suci harus dalam kondisi sehat, hal itu untuk menjamin kelancaran pelaksanaan ibadah haji serta tidak menyulitkan calon lain.
"Kalaupun ada yang kondisinya kurang sehat atau jamaah yang perlu pengawasan maka harus ada pendampingnya, pendamping ini bertugas untuk membantu selama mengikuti rangkaian ibadah haji," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013