Jakarta (Antara) - Pemerintah Indonesia dan China akan meningkatkan hubungan kedua negara dari kemitraan strategis menjadi kemitraan komprehensif dalam kunjungan Presiden Xin Jinping ke Jakarta awal Oktober 2013. Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, seusai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan kehormatan anggota Dewan Negara China Yang Jieji dan rombongan serangkaian dialog ke-4 politik, hukum dan keamanan RI-China. "Dilaporkan persiapan kunjungn presiden nanti di awal bulan depan, antara lain upaya mempererat dan meningkatkan hubungan bilateral yang sudah ada dari 'strategic partnership' menjadi 'comprehensive partnership'," katanya. Selain itu, kata dia, juga dilaporkan persiapan sejumlah Nota Kesepahaman yang akan ditandatangani bersama di hadapan kedua kepala negara, antara lain nota kesepahaman bidang kerjasama investasi, kerja sama antariksa, maritim dalam bentuk kerja sama perikanan, kerja sama budaya dan kerja sama di bidang perguruan tinggi. Menurut Djoko dalam pertemuan kedua kepala negara yang dijadwalkan dilakukan pada awal Oktober itu akan dibahas sejumlah isu strategis, terkait hubungan bilateral kedua negara dan isu-isu strategis kawasan antara lain Suriah dan Laut China Selatan. "Disamping itu dalam pertemuan tadi juga disampaikan harapan pemerintah RRT untuk terjadinya pertemuan antara Perdana Menteri (Li Keqiang) dengan Presiden Yudhoyono di sela-sela Pertemuan EAS (East Asia Summit) di Brunei Oktober nanti," paparnya. Hubungan Indonesia dan China semakin meningkat sejak kedua pimpinan negara menandatangani kemitraan strategis pada April 2005. Dalam pertemuan yang berlangsung satu jam itu, Presiden Yudhoyono mengatakan hubungan yang semakin baik antara Indonesia dan China di masa datang tidak saja akan memberikan dampak bagi kedua negara tetapi juga stabilitas dan kemakmuran kawasan. Kepala Negara berharap dialog keempat politik, hukum dan keamanan antara Indonesia serta China dapat ikut mendukung terciptanya hubungan yang semakin meningkat antara kedua pihak. Duta Besar RI Untuk China merangkap Mongolia Imron Cota mengatakan hubungan kedua negara terus mengalami perkembangan yang siginifikan. Dalam bidang ekonomi volume perdagangan kedua negara terus meningkat dari 26,6 miliar dolar AS pada 2009 menjadi 66,6 miliar dolar AS pada 2012. China kini menjadi mitra dagang terbesar bagi Indonesia dan ditargetkan pada 2015 volume perdagangan kedua negara meningkat menjadi 80 miliar dolar AS. Di bidang investasi, jumlah investasi China ke Indonesia pada 2012 tercatat 2,2 miliar dolar AS. Begitu pun jumlah turis China ke Indonesia meningkat sekitar 14 persen dari tahun ke tahun sejak 2009 yang hanya 246 ribu orang menjadi hampir satu juta pada 2012, ungkapnya. Dalam kunjungan itu Presiden Yudhoyono didampingi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Yuri Thamrin.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013