Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkomitmen serius dalam upaya konservasi satwa liar, khususnya orang utan dan penyu di Kalimantan untuk pengembangan destinasi wisata andalan. Direktur Mice and Special Interest Promotion Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizki Handayani di Surabaya, Sabtu menjelaskan, pemerintah saat ini fokus mengembangkan kawasan ekowisata di Taman Nasional Tanjung Puting, Kabupaten Kotawaringin Barat, dan Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah. "Pemerintah sekarang juga sedang fokus mengembangkan kawasan wisata di Pulau Derawan, Berau Kalimantan Timur, sampai lima tahun ke depan. Saat ini, kami sedang melatih masyarakat dan mendorong pemerintah setempat ikut melestarikannya," ujarnya di sela pameran promosi wisata Kalimantan yang digelar 13-14 September di Mal Cito Surabaya, Sabtu. Menurut dia, kawasan ekowisata Taman Nasional Tanjung Puting banyak dikunjungi wisatawan asing karena daya tarik Orang utan Kalimantan (Pongo pygmaeus) serta satwa liar lainnya seperti lutung merah (Presbytis rubicunda rubida), beruang (Helarctos malayanus euryspilus), kancil (Tragulus javanicus klossi), macan dahan (Neofelis nebulosa), dan kucing hutan (Prionailurus bengalensis borneoensis).  Bahkan, lanjut dia, Artis Julia Roberts pernah berkunjung ke Tanjung Puting untuk shooting film berdurasi pendek berjudul "IN THE WILD, Orang Utans with Julia Roberts". Julia datang langsung ke Taman Nasional Tanjung Puting sebelum tahun 2000 ia bermain film berjudul "Mongolian horsemen with Julia Robert" sebagai bentuk kepeduliannya terhadap satwa liar. "Sedangkan kawasan Pulau Derawan dikenal dengan penyu hijau (Chelonia mydas). Kawasan Pulau Derawan ini akan dikembangkan sebagai wisata maritim yang ramah terhadap kehidupan Penyu, " kata dia. Perempuan yang akrab disapa Kiki itu juga mengungkapkan, untuk pengembangan wisata di Derawan yang ramah akan kehidupan penyu dan terumbu karang, pemerintah mengadakan Festival Derawan yang akan diadakan pada 17 September-20 September 2013.  Forest Program Director of WWF-Indonesia Anwar Purwoto mengatakan program pengembangan ekowisata di kawasan Taman Nasional diharapkan bisa membantu upaya penyelamatan orang utan di Tanjung Puting.  "Diharapkan pengembangan ekowisata itu sesuai dengan pemanfaatan Taman Nasional sebagai kawasan wisata agar tidak merusak ekosistem yang ada, " katanya.  Sementara itu, Manager Program Forum Konservasi Satwa Liar (Foksi) Jatim Indra Harsaputra mengatakan masalah perdagangan penyu masih menjadi masalah di Pulau Derawan.  Ia mengatakan meskipun pihaknya sudah mengingatkan agar pemerintah serius menindak tegas kasus pencurian penyu dalam "World Ocean Conference" di Manado, 11-15 Mei 2009, namun hingga saat ini aktifitas pencurian dan pemanfaatan penyu masih berlangsung. "Penyu itu diambil untuk dimanfaatkan sebagai aksesori ataupun perdagangan. Akibatnya populasi penyu hijau menurun drastis hingga mencapai hingga 70 persen, “ katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013