Mojokerto (Antara Jatim) - Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mendorong kepada pemerintah supaya diberlakukan kawasan budaya untuk Trowulan Mojokerto sebagai bentuk pelestarian Kerajaan Majapahit.
Ketua Rombongan Komisi 10 DPR RI Agus Hermanto mengatakan, saat ini wilayah Trowulan memang masih memiliki peninggalan bersejarah Kerajaan Majapahit.
"Kami ini kan bermitra dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, oleh karena itu peninggalan Kerajaan Majapahit ini harus terus dilestarikan keberadaannya," katanya setelah melakukan kunjungan di Museum di Trowulan Mojokerto, Kamis.
Ia mengemukakan, di Trowulan ini memang banyak yang harus ditingkatkan salah satunya pemmbuatan kawasan budaya tersebut.
"Dengan adanya kawasan budaya maka seluruh kebudayaan yang ada di kawasan Trowulan ini bisa dilestarikan termasuk seluruh kebudayaan yang ditinggalkan oleh Kerajaan Majapahit," katanya.
Ia mencontohkan, seperti kawasan Bubat yang sebelumnya terkenal sebagai tempat pelatihan para prajurit Majapahit kini menjadi ladang tebu.
"Oleh karena itu, pembentukan kawasan budaya ini memang perlu dilakukan menyusul masih banyak aset di kawasan Trowulan ini yang harus ditingkatkan," katanya.
Sementara itu, Kepala Balai Pelestari Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan Aris Sofyan mengatakan, saat ini pemerintah sedang mendayagunakan masyarakat setempat untuk beralif profesi dari pembuat batu bata menjadi pemandu wisata di Trowulan.
"Kami berharap dengan adanya dorongan dari pemerintah ini akan memberikan efek positif bagi perkembangan kawasan Trowulan untuk lebih baik lagi kedepannya," katanya.
Ia mengatakan, saat ini lebih dari tiga ribu tempat pembuat bata (linggan) yang ada di sekitar Trowulan.
"Dari masing-masing tempat pembuatan tersebut diisi oleh tiga sampai dengan lima orang tenaga kerja," katanya.
Oleh karena itu, mereka nantinya akan diberdayakan dengan dijadikan sebagai pemandu wisata atau juga pengantar para wisatawan yang datang ke Trowulan.
"Dengan demikian para wisatawan tersebut akan terbantu adanya para pemandu wisata yang datang ke lokasi wisata Majapahit," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013