Pacitan (Antara Jatim) - Omset perajin batu mulia di sejumlah sentra kerajinan di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur meningkat drastis seiring penemuan batu mulia jenis kalsedon yang banyak diminati pembeli, khususnya penggemar batu akik. Pengakuan dari sejumlah perajin di wilayah Kecamatan Donorojo, misalnya, pesanan batu mulia kalsedon sejak sebulan terakhir meningkat hingga kisaran 60 persen. "Ada yang membeli dalam bentuk bahan baku, tetapi lebih banyak yang memesan dalam bentuk barang kerajinan jadi," tutur Dhomin, salah seorang perajin batu mulia di Donorojo, Senin. Ia mengungkapkan, sebelum ramai-ramai dilakukan perburuan batu kalsedon di wilayahnya, omset pesanan yang diterima unit usahanya per hari rata-rata hanya 100 biji batu akik. Namun ditemukannya batu mulia tersebut, pesanan naik menjadi 160 biji per hari. Menurut pengakuan Dhomin dan sejumlah perajin lain, pesanan kebanyakan berasal dari wilayah Solo, Jawa Tengah serta Bali. Mereka datang langsung ke sentra-sentra industri pembuatan batu mulia. "Jika diuangkan dari semula penghasilan senilai Rp750 ribu kini bisa mencapai Rp1 juta," tutur Kuncara, pemburu sekaligus perajin batu mulia kalsedon. Masalahnya, meningkatnya jumlah pesanan tidak diimbangi kemampuan perajin memproduksi batu akik berbahan kalsedon dalam jumlah masif. Selain keterbatasan peralatan yang dimiliki para perajin, tenaga atau sumber daya manusia yang mengerjakan pesanan juga sangat terbatas sebagaimana umumnya industri rumahan. Beberapa perajin sebenarnya telah memberlakukan lembur, namun tetap saja tidak memadai dengan banyaknya omset pesanan yang diminta pelanggan. Selain itu, sulitnya mencari bahan berupa batu mulia jenis Kalsedon menjadi kendala tersendiri bagi para perajin dalam memproduksi dalam jumlah banyak. Ada dua jenis warna batu kalsedon yang diburu pembeli, yakni yang berwarna kuning dan putih. Perajin menyebut warna kuning dengan kenanga dan putih dengan nama siwalan. Meski sama-sama diminati, tetapi harga jual batu Kenanga lebih mahal. Jika sudah berbentuk batu akik lengkap dengan cincin dihargai antara Rp300 ribu sampai Rp1 juta. Selain untuk akik, batu kalsedon juga diolah menjadi berbagai macam aksesoris, seperti kalung, gelang, dan lain sebagainya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013