Surabaya (Antara Jatim) - Partai Golkar Jawa Timur sebagai salah satu partai pengusung dalam Pemilihan Kepala Daerah Jatim merasa termotivasi dengan keunggulan suara versi hitung cepat pasangan "incumbent" Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa).
"Meski koalisi dibangun bersama sejumlah partai, namun kerja keras yang membuahkan hasil ini membuat para kader Golkar termotivasi menyongsong Pemilu Legislatif 2014," ujar Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Bidang Pemenangan Pemilu Ridwan Hisjam, Selasa.
Dalam Pilkada Jatim 2013, Golkar mengusung Karsa bersama Partai Demokrat, PAN, PKS, PPP, Gerindra, Hanura, PKNU, PDS, PBR, dan gabungan 22 partai politik nonparlemen. Pasangan nomor urut 1 itu unggul sementara dalam versi sejumlah lembaga hitung cepat.
Tiga lembaga survei mencatat pasangan itu meraih 45-47 persen suara mengalahkan tiga pasangan cagub yang lain. Walau demikian, hasil resmi perhitungan manual Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim baru akan diumumkan pada 7 September mendatang.
"Walau pasangan itu unggul sementara, Golkar tetap tidak bisa berharap banyak untuk kepentingan Pemilu 2014, karena Soekarwo sendiri merupakan Ketua DPD Partai Demokrat Jatim yang kelak bakal menjadi pesaing kuat di Pemilu," katanya.
Namun, Ridwan yang juga menjabat Ketua Kordaprov Jatim Badan koordinasi Pemenangan Pemilu (BKPP) DPP Partai Golkar itu mengakui, kemenangan Karsa memicu rasa percaya diri para kader di daerah.
Oleh karena itu, pihaknya menginstruksikan kepada para kadernya untuk bekerja lebih maksimal menyusul kemenangan Karsa. Para kader diserukan agar tidak mengharapkan kekuatan dari luar untuk meraih suara terbanyak dalam Pemilu mendatang.
"Kemenangan Karsa menggambarkan tidak adanya perubahan peta politik yang signifikan di Jatim. Kesimpulannya, kalau ingin menaikkan suara Pemilu 2014, semua kader harus bekerja keras bertumpu pada kekuatan mesin politik dan para caleg Golkar sendiri," katanya.
Saat ini, kata mantan Ketua DPD Golkar Jatim itu, pihaknya sudah berancang-ancang menggelar rapat untuk mengevaluasi kondisi Golkar se-Jawa Timur, apalagi belakangan ini hampir dipastikan tidak semua pasangan yang diusung partai berlambang pohon beringin itu meraih suara maksimal.
Bahkan, dalam pilkada di empat kota di Jatim yang digelar bersamaan dengan hari H pemilihan gubernur, ternyata belum ada satupun pasangan yang mampu meraih suara maksimal.
"Hasil hitung cepat Pilkada Kota Madiun, Probolinggo, Mojokerto dan Kediri, menyimpulkan perolehan suara kader yang diusung Partai Golkar tak mampu menembus peringkat pertama," kata Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa III yang membawahi Jatim tersebut.
Meski demikian, mantan Wakil Ketua DPRD Jatim 2004-2009 tersebut menegaskan bahwa pihaknya berupaya menggerakkan mesin politik tetap dilaksanakan dengan gencar.
Saat ini, Golkar sudah mengonsolidasikan 33 dari 38 DPD kabupaten/kota di Jatim, termasuk jajaran pengurus kecamatan dan caleg-calegnya.
"Saya rutin keliling ke berbagai daerah di Jatim dan mengakui bahwa mesin politik Golkar di mayoritas daerah sedang mati suri. Saya sekarang sedang berusaha menggerakkan kembali mesin politik yang macet dan mati ini," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013