Bojonegoro (Antara Jatim) - Jajaran Panwaslu Bojonegoro, Jatim, mewaspadai politik uang yang diberi nama "operasi senyap" yang diperkirakan akan dilakukan salah satu peserta pasangan Pilkada Jatim menjelang pelaksanaan coblosan 29 Agustus.
"Kami mensiagakan jajaran panwaslu mulai yang ada di tingkat kabupaten sampai petugas pengawas lapangan (PPL) di desa untuk memantau politik uang dengan nama 'operasi senyap' yang informasinya akan dilakukan salah satu pasangan," kata Ketua Panwaslu Bojonegoro Mustofirin, Minggu.
Ia menjelaskan jajarannya di desa dengan jumlah 1.456 personel PPL, di kecamatan 84 personel pawascam, juga di kabupaten cukup untuk melakukan pengawasan kemungkinan adanya politik uang menjelang coblosan.
"Jajaran panwaslu sudah kami instruksikan untuk berkoordinasi dengan kepolisian juga yang lainnya kalau menemukan politik uang," katanya, menegaskan.
Ia memastikan akan melakukan proses hukum kalau jajarannya menemukan praktik politik uang menjelang pelaksanaan coblosan.
"Kami akan bertindak tegas memproses politik tanpa membedakan pelakunya," tegasnya.
Selain itu, ia juga sudah menginstrusikan jajaran panwaslu bersiaga pada minggu tenang untuk melakukan pengawasan kemungkinan ada tim sukses pasangan peserta Pilkada Jatim masih menggelar kampanye.
Menurut dia, kampanye yang digelar pada minggu tenang merupakan tindak pidana yang diatur di dalam UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
"Kami juga mengimbau semua tim sukses tidak mencoba-coba melakukan politik uang dan menggelar kampanye pada waktu minggu tenang," tandasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan pihaknya sudah berkirim surat kepada semua tim sukses peserta Pilkada Jatim di daerahnya yang berisi permintaan agar menurunkan semua alat peraga kampanye setelah berakhirnya kampanye yang berjalan sejak 12 Agustus sampai 25 Agustus.
"Alat peraga kampanye harus bersih paling tidak 26 Agustus malam," kata Divisi Penindakan dan Penanganan Pelanggaran Pemilu Panwaslu Dian Widodo.
Pilkada Jatim yang pelaksanaan coblosan 29 Agustus diikuti empat pasangan yaitu petahana Soekarwo-Syaifullah Yusuf, Eggi Sudjana-M Sihat. Bambang DH-Said Abdullah dan Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013