Malang (Antara Jatim) - Persema membidik papan tengah pada akhir musim kompetisi Liga Primer Indonesia 2013, setelah gagal menembus 10 besar pada putaran pertama.
"Kami harus bangkit pada putaran kedua yang sudah di depan mata ini dan meraih posisi yang lebih baik di papan tengah. Kami semua berupaya untuk keluar dari zona papan bawah," ujar pelatih Persema Rudi Hariantoko di Malang, Selasa.
Pada akhir putaran pertama, Persema hanya mampu finish di posisi ke-14 dari 16 kontestan yang berlaga di ajang LPI dengan raihan 9 poin dari 15 kali bertanding.
Lebih lanjut Rudi mengaku bertanggung jawab atas torehan prestasi Persema yang jeblok pada putaran pertama LPI tersebut. Oleh karena itu, pada putaran kedua anak asuhnya harus bisa bangkit dan mampu memperbaiki posisi hingga di papan tengah.
Untuk mewujudkan target tesrebut, tegasnya, juga harus adanya dukungan dari manajemen, yakni menambah pemain berkualitas, intensitas latihan juga harus ditambah serta pembayaran gaji pemain yang lancar, sebab pemenuhan hak pemain juga menjadi salah satu faktor penentu.
Ia mengakui manajemen memang tidak mematok target muluk-muluk pada tim asuhannya, bahkan nasib tim berjuluk Bledek Biru itupun juga belum diketahui pada musim depan.
Namun, bagi pelatih yang menggantikan pelatih lama Slave Radovski tersebut, melatih Persema merupakan pertaruhan besar bagi dirinya untuk membawa tim itu bangkit dan tidak sampai terpuruk di dasar klasemen pada akhir kompetisi.
Menang, tegasnya, tidak mudah untuk merealisasikan target finish di papan tengah itu, apalagi rekor pertandingan Persema pada putaran pertama sangat buruk dan baru mengantongi 9 poin dari 15 kali bertanding.
"Kalau hak-hak pemain dan porsi latihan juga ditambah, saya optimistis Persema mampu mewujudkan target finish di papan tengah pada akhir kompetisi," tegas Rudi.
Sampai saat ini manajemen masih menunggak gaji pemain selama tiga bulan dan kondisi latihan yang dijalani selama ini hanya satu kali dalam sehari. Itupun tidak kontinyu atau hanya tiga atau empat hari menjelang pertandingan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013