Surabaya (Antara Jatim) - Pemkot Surabaya menindaklanjuti kesediaan IAIN Sunan Ampel yang merelakan lahannya di sebelah Jalan Ahmad Yani untuk dibangun "frontage road" sisi Timur dari arah Margorejo ke Siwalankerto atau tembus ke arah Bandara Juanda.
"Ini progresnya bagus jika IAIN sudah bersedia. Kita dukung penuh," kata Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya Hendro Gunawan saat ditemui di gedung DPRD Surabaya, Jumat.
Menurut dia, dengan kesediaan IAIN tersebut, akan mempercepat proses pembebasan lahan lainnya untuk pembangunan "frontage road" sisi Barat.
Hanya saja, lanjut dia, pihaknya akan membicarakan lebih lanjut dengan pihak IAIN terkait perjanjian atau Mou atau hitung ganti rugi yang akan diberikan Pemkot Surabaya ke IAIN. "Tentunya akan ada tim apresial yang akan menentukan nilai bangunan sebagai kompensasi," katanya.
Untuk itu, anjut dia, mengenai finalisasinya, pihaknya akan berkoordinasi kembali dengan pihak IAIN Sunan Ampel. "Kita akan mengundang pihak IAIN pada minggu depan," ujarnya.
Saat ditanya pihak IAIN yang mempersilahkan dibangun dulu "frontage road" sedangkan persoalan ganti rugi belakangan, Hendro mengatakan sebagai lembaga pemerintahan, pihaknya tetap melalui legal formal. "Harus ada tertulisnya atau kesediaan secara resmi dari IAIN," katanya.
Rektor IAIN Sunan Ampel Prof. Dr. H. Abd A'la, M.Ag sebelumnya mengatakan pihaknya mempersilahkan pemerintah kota setempat membangun jalan "frontage road" terlebih dahulu. "Selama ini saya paling resah dianggap mempersulit pembangunan 'frontage road', sama sekali tidak," katanya.
Menurut dia, dalam proses negosiasi dengan pemerintah kota, kompensasi yang diberikan berupa tukar guling lahan. Namun, ironisnya beberapa lahan yang dianggap representative justru bermasalah. "Tadinya di Rungkut, tapi ternyata ada masalah, kemudian di belakang Masjid Al Akbar kepemilikannnya juga bermasalah," ujarnya.
Namun demikian, Abdul A’la menambahkan, untuk kelancaran proses pembangunan "froantage road" di depan kampusnya yang terpenting adalah komitmen dahulu, melalui kesepakatan bersama (MOU). "Yang penting komitmen dulu, tapi kalau mau dibangun dulu silahkan," katanya.
Jika sebelumnya, IAIN sunan Ampel menghendaki tukar guling lahan sebagai kompensasi pemanfaatan lahannnya untuk "froantage road", kini berubah meminta kompensasi berupa penambahan fasilitas pendidikan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013