Trenggalek (Antara Jatim) - Ribuan warga dari berbagai polosok daerah dan desa memadati sejumlah ruas jalan utama di Kecamatan Durenan dan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur untuk memeriahkan lebaran ketupat, Kamis. Koresponden Antara di Trenggalek melaporkan, kemeriahan lebaran ketupat yang jatuh tepat pada tanggal 7 Syawal 1434 HIjriah tersebut sudah terlihat sejak pukul 08.00 WIB. Ribuan warga di berbagai desa di Kecamatan Durenan dan Trenggalek saling beranjangsana untuk menikmati makanan kupat sayur yang dihidangkan secara gratis di masing-masing rumah penduduk. "Ini sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun, sehingga kalau tidak ada kupatan terasa ada yang kurang," kata salah satu warga Durenan, Karmini. Ribuan warga juga mulai memadati jalur utama di Kecamatan Durenan dan serta Kelurahan Kelutan, Kecamatan Trenggalek yang menjadi pusat perayaan Lebaran Ketupat. Di Kecamatan Durenan, misalnya, keramaian menyebar di masing-masing rumah warga, sedangkan di Kelurahan Kelutan keramaian terkonsentrasi di jalan-jalan kampung untuk menyaksikan berbagai macam hiburan, mulai dari barongsai, liang-liong, serta pertunjukan musik dangdut. "Kalau yang di Durenan itu lebih ke silaturrahmi sedangkan yang di Kelutan hiburan, tapi kami sudah menyiapkan personil yang cukup untuk mengamankan perayaan ini," kata Kasat Lantas Polres Trenggalek, AKP Untung. Pihaknya mengaku juga telah menerapkan sistem buka-tutup untuk mengurai kemacetan serta menyiapkan jalur alternatif. "Kepadatan mungkin akan terjadi sampai pukul 14.00 WIB, sore hari sudah normal," imbuhnya. Lebaran ketupat merupakan tradisi rutin yang acapkali digelar masyarakat muslim di wilayah Kecamatan Darenan dan Kelutan, Trenggalek. Budaya tahunan tersebut digelar setahun sekali pada hari raya Idul Fitri ke tujuh, sebagai wujud syukur mereka setelah menyelesaikan sebulan ibadah puasa ramadhan dan puasa syawal selama enam hari. Tradisi itu pertama diperkenalkan oleh KH Mesir, seorang ulama berpengaruh di Kecamatan Durenan pada awal abad 19-an yang kemudian dikembangkan secara turun temurun oleh masyarakat muslim di Kecamatan Durenan dan di lingkungan Pondok Kelutan. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013