Bojonegoro (Antara Jatim) - Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro, Jatim, Rabu, menggelar dialog dengan para pimpinan perguruan pencak silat sebagai usaha mencari pemecahan tawuran antarwarga perguruan pencak silat. "Kita semua sepakat terjadinya tawuran antarwarga perguruan pencak silat dilakukan oknum bukan kebijakan perguruan pencak silat," kata Waka Polres Bojonegoro Kompol Aris yudha Legawa, Rabu. Meski demikian, katanya, katanya, pimpinan perguruan pencak silat yang terdaftar di dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) bisa mencegah terjadinya tawuran antarwarga perguruan pencak silat dengan melakukan pendekatan kepada anggotanya sampai tingkat ranting. Ia menyebutkan terjadinya tawuran antarwarga perguruan pencak silat sebagian besar selalu diawali dengan pertunjukkan hiburan elektone, seperti yang terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Sugihwaras dan Kedungadem juga kecamatan lainnya. "Dari data yang ada dalam tiga tahun terakhir selalu ada tawuran antarwarga perguruan pencak silat, bahkan bisa sampai lima kali/tahun," katanya. Hal senada disampaikan Ketua IPSI Bojonegoro Adang Puji Ahmad yang menyebutkan terjadinya tawuran antar warga perguruan pencak silat dilakukan oknum. Menurut Adang, pimpinan perguruan pencak silat sama sekali tidak pernah mengeluarkan kebijaksanaan tawuran antarwarga perguruan pencak silat. "Kita sudah bosan setiap kali mendengar selalu terjadi tawuran antarwarga perguruan pencak silat," kata Adang dibenarkan Wakil Ketua Perguruan Pencak Silat Setia Hati Terate (SHT) Tri Wahyu Utomo. Sementara itu, Kasubag Humas Polres Bojonegoro AKP Subarata menambahkan pertemuan pimpinan perguruan pencak silat serupa juga digelar di 28 kecamatan yang digelar jajaran muspika. "Tujuannya untuk mencegah terjadinya tawuran antarwarga perguruan pencak silat, apalagi menjelang Pilkada Jatim," katanya, menegaskan. Kepala Badan Bakesbangpol Linmas Pemkab Bojonegoro Hanafi mengatakan usaha mencegah terjadinya tawuran antarwarga perguruan pencak silat juga pernah dilakukan dengan mengundang pimpinan perguruan pencak silat yang sekaligus membuat surat pernyataan bersama perdamaian. "Tapi tawuran masih saja terjadi," ujarnya. Dalam pertemuan itu, pimpinan perguruan pencak silat yang hadir di antaranya, dari Setia Hati (SH) Terate,SH Winongo, PS Rasa, PS Gubug Remaja, juga yang lainnya. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013