Sidoarjo (Antara Jatim) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sidoarjo siap menfasilitas keluhan para pedagang kaki lima (PKL) yang ada di Pasar Krian Lama terkait dengan rencana relokasi mereka ke Pasar Krian Baru.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Sidoarjo Nur Achmad Syaifudin mengatakan, pihaknya siap memfasilitas apa yang menjadi keluhan para PKL di Pasar Krian terkait dengan rencana relokasi mereka oleh eksekutif.
"Kami akan memfasilitasi dengan mengundang pedagang kaki lima dan pihak eksekutif dalam hal ini Dinas Pasar dan juga Satuan Polisi Pamong Praja terkait dengan rencana relokasi para PKL tersebut," katanya saat berdialog dengan perwakilan PKL di Gedung Dewan Sidoarjo, Kamis.
Ia mengemukakan, langkah pertama yang dilakukan oleh dewan saat ini adalah mencegah supaya tindakan relokasi tersebut tidak dilakukan sebelum lebaran mengingat banyak PKL yang masih mencari nafkah.
"Kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait supaya rencana relokasi tersebut tidak dilakukan sebelum lebaran tahun ini supaya para PKL menjadi lebih tenang saat berdagang," katanya.
Ia mengatakan, setelah lebaran nanti, pihaknya juga akan melakukan pertemuan dengan eksekutif dan juga PKL terkait dengan formula yang pas untuk para PKL ini.
"Bahkan, dewan juga berencana membuat rancangan peraturan daerah insiatif yang akan mengatur masalah penataan PKL yang ada di Kabupaten Sidoarjo," katanya.
Ia berharap, dengan adanya pertemuan dan juga raperda tersebut masalah PKL yang ada di Kabupaten Sidoarjo bisa diselesaikan dengan baik dan cepat.
"Harapan kami yaitu para pedagang bisa berjualan dengan tenang serta pedagang bisa ditata dengan baik sesuai dengan peraturan yang ada," katanya.
Sementara itu, Ketua PKL Krian Imam Bushori mengatakan saat ini anggota yang ada di PKL Krian berjumlah sekitar 105 orang anggota.
"Mereka di antaranya berjualan makanan, topi dan juga asesoris serta cakram padat di jalan Basuki Rachmat serta jalan Setiabudi Krian," katanya.
Ia mengatakan, para pedagang menolah relokasi yang direncanakan tersebut karena beberapa alasan di antaranya akses jalan yang sepi sehingga akan berdampak pada sepinya pengunjung yang mampir di lapak mereka.
"Selain itu, di Pasar Krian Baru akses jalan yang dibuat satu arah akan menambah sedikit pemasukan para pedagang yang akan berjualan di lokasi tersebut," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013