Surabaya (Antara Jatim) - Tim mahasiswa Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya menciptakan minuman sari tebu rasa herbal atau disingkat "sabu sahe" dengan beberapa variasi, yakni kedelai, jahe merah, dan temulawak. "Ceritanya, setiap pulang ke kampung halaman, saya sering melihat banyak penjual sari tebu di jalanan. Saya memikirkan perbedaan mereka," kata anggota tim mahasiswa Ubhara, Haris Setyawan, di kampus setempat, Senin. Ia menjelaskan sari tebu dalam minuman "sabu sahe" berfungsi sebagai gula, kemudian rasa herbal didapat dari kedelai, jahe merah, dan temulawak. "Bisa juga ditambahkan sedikit garam," katanya. Untuk proses pembuatan perasa agak berbeda, misalnya kedelai melalui proses perendaman selama 7-8 jam, kemudian dimasak hingga matang. "Hasilnya diblender, lalu disaring dan hasil penyaringan dimasak lagi sekitar 4 menit untuk menghilangkan bau langu. Kalau jahe merah cuma dicuci, ditumbuk, dan dimasak," katanya. Komposisi sari tebu dengan kedelai berkisar 75 persen berbanding dengan 25 persen, sedangkan komposisi jahe merah lebih sedikit yakni 20 persen dengan 80 persen sari tebu. "Saya dan tiga rekan saya yakni Moch Fahmi, Refi Yunita Fajrin, dan Sarinya Wijanti sudah bertanya kepada laboratorium kesehatan tentang perpaduan sari tebu dengan sejumlah rasa herbal itu, ternyata nggak ada masalah," katanya, (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013