Tuban (Antara Jatim)- Kepala Biro Keselamatan Kerja dan Lingkungan PT Semen Indonesia di Tuban Slamet Mursidiarso menyebutkan kerugian akibat kecelakaan kerja di Pabrik Semen IV Tuban, Selasa (23/7) mencapai Rp3,6 miliar/hari. "Kerugian akibat kecelakaan kerja itu pengertiannya kerugian kesempatan kerja yang bisa dihasilkan karena ada peralatan yang harus dimatikan," katanya, kepada Wartawan di Tuban, Rabu. Kecelakaan kerja berupa ledakan disertai kebakaran di sebuah ruangan dibawah "bin" atau tempat untuk menampung batu bara di Pabrik Semen IV Tuban, mengakibatkan satu pekerjanya meninggal dunia dan lainnya harus menjalani perawatan. Ia menjelaskan Labfor Polda Jatim dan Kepolisian Resor (Polres) Tuban hari ini melakukan pemeriksaan di sekitar lokasi kejadian kecelakaan untuk menyelidiki penyebab terjadinya ledakan. Selain itu, katanya, polisi juga memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian, sehingga pembenahan masih belum bisa dilakukan menunggu rampungnya pemeriksaan Labfor Polda Jatim. "Kemungkinan dua hari lagi Labfor Polda Jatim baru memperbolehkan garis polisi dilepas setelah penyelidikan selesai," jelasnya. Ia memastikan kejadian yang dialami tujuh pekerja di PT Pabrik Semen IV Tuban sama sekali tidak ada unsur kesengajaan, tapi murni kecelakaan kerja. Bahkan, ia juga mengatakan di lokasi "bin" yang masih ada tampungan batu baranya dengan jumlah sekitar 90 ton juga rawan. "Kejadian yang menimpa tujuh pekerja di Pabrik Semen IV Tuban murni kecelakaan kerja," tandasnya. Pada kesempatan itu, Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia, Agung Wiharto menjelaskan persaingan industri semen di Indonesia akan semakin ketat dengan masuknya perusahaan asing yang mengembangkan usahanya di Indonesia, antara lain dari Swisrs, Thailand dan China. "Tapi PT Semen Indonesia juga berusaha mengembangkan usaha dengan meningkatkan produksi di dalam negeri, bahkan juga mengembangkan usaha pabrik semen di Vietnam," jelasnya. Data dari PT Semen Indonesia, korban yang meninggal dunia yaitu Cipto Joyo (22), warga Desa Karanglo, Kecamatan Kerek. Korban lainnya yang menjalani perawatan di RS Surabaya dan Gresik akibat luka bakar yaitu Suprayogi (28), warga Mojokerto, Darmaji (25), warga Karanglo, Sriyono (36), warga Karangrejo, Kayin (36), warga Margorejo, Kecamatan Kerek. Lainnya Jaswarno (43), warga Desa Merak Urak, Kecamatan Merak Urak dan Darwan (28), warga Desa Padasan, Juga di Kecamatan Kerek. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013