Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 163 orang siswa Bintara Prajurit Karier TNI AL angkatan ke-32 yang digembleng di Komando Pendidikan Marinir, Kobangdikal, Surabaya, berhak mengenakan baret ungu setelah menyelesaikan pendidikan pertama selama tiga bulan. Prosesi penyematan baret ungu sebagai simbol kebanggaan Korps Marinir itu, dilakukan Komandan Kobangdikal Laksamana Muda TNI Djoko Teguh Wahojo di Lapangan Apel Kesatrian Ewa Pangalela, Kodikmar, Gunungsari, Surabaya, Selasa petang. Hadir dalam upacara tradisi Korps Marinir tersebut antara lain Wakil Komandan Kobangdikal Brigjen TNI (Mar) Sturman Panjaitan, dan para Direktur Kobangdikal, Komandan Komando Pendidikan, dan pejabat Pasukan Marinir (Pasmar) 1 Surabaya. "Selamat kepada para siswa atas keberhasilan menyelesaikan Pendidikan Komando selama tiga bulan sehingga mulai hari ini secara resmi berhak mengenakan baret ungu sebagai simbol kebanggaan setiap prajurit Marinir," kata Laksda TNI Djoko Teguh. Menurut ia, upacara pembaretan merupakan salah satu tradisi di lingkungan Korps Marinir yang dilaksanakan kepada para siswa Komando Pendidikan Marinir setelah menyelesaikan pendidikan pembentukan karakter prajurit Marinir, melalui tahapan pendidikan, pelatihan, pembinaan, dan penanaman nilai-nilai luhur korps tersebut. "Setelah pembaretan, seorang prajurit Marinir secara sah menjadi keluarga besar Korps Marinir, sekaligus mengandung konsekuensi dan tanggung jawab untuk selalu berperilaku dan bertindak sesuai landasan moral prajurit Korps Marinir," tambahnya. Bagi prajurit Marinir, lanjut Djoko Teguh, baret ungu bukan hanya menjadi kebanggaan, tetapi yang utama adalah bagaimana jiwa pengabdian dan perjuangan harus terus tertanam dalam jiwa sanubari setiap prajurit. "Apalagi, untuk mendapatkan baret ungu tidaklah mudah, karena calon siswa harus mampu melewati kawah candradimuka pendidikan Korps Marinir yang sangat berat," ujarnya. Selama tiga bulan pendidikan, para siswa harus menjalani materi latihan yang meliputi tahap laut, komando, hutan, gerilya lawan gerilya, dan tahap lintas medan yang sangat membutuhkan fisik prima dan mental baja. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013