Madiun (Antara Jatim) - Permintaan buah kurma di sejumlah pasar tradisional di Kota Madiun, Jawa Timur, selama bulan Ramadhan 1434 Hijriah meningkat signifikan dibandingkan hari biasa. Pedagang kurma di Pasar Besar Madiun, Pipit mengatakan, sejak memasuki bulan puasa, penjualan kurma meningkat hingga 50 persen akibat tinggiya permintaan konsumen. "Buah kurma lumayan laris saat memasuki bulan puasa seperti ini. Biasanya dibeli untuk menu berbuka puasa," ujar Pipit kepada wartawan, Selasa. Menurut dia, pada hari biasa ia hanya menjual kurma sebanyak 7 hingga 10 kilogram saja setiap harinya. Namun, sejak puasa ia mampu menjual hingga 25 kilogram setiap harinya, mulai dari kualitas biasa hingga kualitas super. Adapun, jenis kurma yang paling banyak diburu oleh pembeli adalah kurma Tunisia. Jenis tersebut memiliki daging buah yang tebal, manis, legit, dan sedikit berair seperti madu. "Harga lumayan stabil meski permintaan naik. Seperti kurma Tunisia sekitar Rp60.000 per kilogramnya. Jenis tersebut paling banyak dicari karena rasanya lebih enak," kata Pipit. Ia menambahkan, permintaan buah kurma setiap tahun selama bulan Ramadhan cukup tinggi. Sehingga sebelumnya pedagang telah mempersiapkan persediaan buah tersebut. Pihaknya memperkirakan kondisi teesebut masih akan bertahan sampai Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri nanti. Untuk pasokan, buah kurma itu didatangkan dari sejumlah kota besar. Sementara, salah seorang pembeli kurma di Pasar Besar Madiun, Rani mengaku sengaja membeli buah kurma sebagai makanan pembuka puasa. Buah tersebut dipilih selain disunahkan dalam agama juga dinilai mudah dan praktis dalam mengonsumsinya. Kurma bisa langsung disantap ataupun diolah menjadi minuman dan roti untuk berbuka puasa. "Anak-anak biasanya langsung dimakan saat berbuka puasa. Sedangkan kurma yang paling disukai adalah jenis Tunisia," ungkap Rani.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013