Malang (Antara Jatim) - Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI meminta agar media, khususnya yang berada di daerah turut ambil bagian dan gencar mensosialisasikan komunitas ASEAN yang dimulai 31 Desember 2015. "Media dan Humas pemerintah, tidak hanya yang ada di pusat, tapi juga di daerah berperan penting dalam mensosialisasi komunitas ASEAN ini agar masyarakat nantinya tidak terkaget-kaget ketika ada mekanisme baru sesuai kesepakatan yang tertuang dalam komunitas ASEAN," tegas Dirjen Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Dubes I Gusti Agung Wesaka Puja di Malang, Selasa. Ia mengakui pusat juga tidak bisa menghadapi sendiri terkait komunitas ASEAN yang segera diberlakukan ini. Sosialisasi melalui publikasi maupun secara langsung harus terus dilakukan secara terus menerus agar masyarakat tahu dan paham ketika komunitas ASEAN itu sudah benar-benar diberlakukan. Apalagi, tegasnya, nantinya juga diberlakukan pasar tunggal yang dampaknya sangat besar, terutama yang ada di daerah. Oleh karena itu, peran media dan Humas sangat penting untuk sosialisasi dalam menghadapi komunitas ASEAN nanti. Dirjen mengatakan pengguliran kesepakatan dibentuknya komunitas ASEAN tersebut sudah cukup lama, yakni 10 tahun silam ketika Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang digelar di Bali tahun 2003. Namun, lanjutnya, pengetahuan dan pemahaman masyarakat Indonesia terhadap komunitas ASEAN itu sendiri masih sangat rendah, sehingga perlu sosialisasi yang lebih gencar, baik melalui media, Humas maupun kerja sama denagn berbagai pihak lainnya. Menurut Dirjen, sudah ada beberapa upaya yang dilakukan Ditjen Kerja Sama ASEAN Kemlu untuk mensosialisasikan komunitas ASEAN tesrebut, di antaranya melalui seminar, workshop maupun pembentukan Pusat Studi ASEAN di sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN). Saat ini sudah ada enam PTN yang telah membentuk Pusat Studi ASEAN tersebut, yakni UGM, Unair, UI, Unhas, Universitas Andalas serta Universitas Brawijaya (UB). Sedangkan dua PTN lainnya akan menyusul, yakni Universitas Padjajaran (Unpad) dan Universitas Sam Ratulangi. Lebih lanjut Dirjen mengatakan, dalam komunitas ASEAN itu ada tiga pilar utama yang menjadi sendi-sendinya, yakni pilar politik dan keamanan, ekonomi dan sosial budaya. "Memang masih banyak pihak yang meragukan, apakah kita akan mampu bersaing dengan negara ASEAN lainnya jika jika komunitas ASEAN benar-benar diberlakukan. Kami yakin, kita pasti mampu, sebab SDM kita luar biasa, bahkan nanti kita yang akan membanjiri pasar mereka," tegas Dirjen.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013