Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 98 mahasiswa asing dari Korsel, Belanda, Jepang, Hong Kong, dan China mengikuti "Community Outreach Program" (COP) atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2013 bersama 59 mahasiswa Universitas Kristen Petra Surabaya di Kediri, 7 Juli-1 Agustus. "Sejak tahun 1998, kami bekerja sama dengan universitas dari negara dan bahkan benua lain untuk melaksanakan COP atau KKN Internasional di desa-desa di kaki Pegunungan Wilis di Kediri," kata Humas UKP Surabaya, Ingrid Indriyani, di Surabaya, Minggu. Menurut dia, COP 2013 bertujuan membagikan nuansa multikulturalisme, baik kepada peserta maupun kepada masyarakat Kediri. "Melalui COP ini, peserta yang ikut terlibat diajak untuk belajar hidup berinteraksi bersama masyarakat yang berbeda budaya, pola pikir, status sosial ekonomi dan tingkat pendidikan," katanya. Selain itu, COP atau KKN Internasional itu dapat menjadi sarana belajar mengasah kepekaan sosial dalam membantu masyarakat di desa dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. "Secara 'global vision', COP atau KKN Internasional itu diharapkan mampu menjadi embrio bagi terciptanya bangunan perdamaian atau 'peace building' di masyarakat dunia," katanya. Ia menjelaskan kegiatan itu diikuti 157 mahasiswa yang terdiri dari 59 mahasiswa UK Petra, 27 mahasiswa Dong Seo University Korea Selatan, 29 mahasiswa Inholland University Belanda, dan 10 mahasiswa Hong Kong Baptist University Hong Kong. Selain itu, 15 mahasiswa International Christian University Jepang, seorang mahasiswa St Andrew's University Jepang, empat mahasiswa Chinese University of Hongkong, tiga mahasiswa Lingnan University of Hong Kong, empat mahasiswa Guangxi Normal University dan lima mahasiswa Guangxi University of Science and Technology. "Mereka semua akan berbaur pada enam dusun dalam wilayah Kecamatan Mojo di Kediri untuk melaksanakan program kerja yang telah dirancang sesuai dengan tema sentral yang diusung yakni 'Education for Better Future'," katanya. Dengan tema itu, maka program kerja yang akan dilaksanakan lebih berfokus pada pembenahan infrastuktur pendidikan pada SMPN 2 Mojo "Kelas Jauh", baik yang bersifat fisik maupun non-fisik. "COP kali ini memiliki beberapa keistimewaan dibandingkan dengan tahun-tahun lalu, karena tahun ini sudah usia yang ke-17 serta bertambahnya tiga universitas yang baru tergabung," katanya. Ia menambahkan universitas yang dimaksud dari Hong Hong dan CHina yaitu Lingnan University of Hongkong, Guangxi Normal University, dan Guangxi University of Science and Technology. "Kami melaksanakan KKN sejak tahun 1994, tapi sejak Dongseo University-Korea Selatan bergabung pada tahun 1998 maka istilah KKN diubah menjadi COP, sebagai suatu realisasi program sister city Surabaya-Pusan, lalu universitas lain pun bergabung," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013