Madiun (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, menyalurkan dana bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) tahap kedua tahun 2013 bagi ribuan rumah tangga sangat miskin (RTSM) di wilayahnya sebagai dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Kepala Bidang Bantuan dan Perlindungan Sosial, Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Madiun Puji Satrio mengatakan, pencairan dana PKH tahap kedua di Kabupaten Madiun tersebut mundur dari jadwal semula. Seharusnya para RTSM bisa menerimanya pada akhir Juni lalu, namun baru cair pada pertengahan Juli.
"Penyaluran PKH tahap kedua atau triwulan kedua tahun ini memang molor dari jadwal semula. Hal tersebut karena terjadi keterlambatan proses dari unit pelaksana PKH atau UPPKH pusat," ujar Satrio kepada wartawan di Madiun, Jatim, Jumat.
Ia menjelaskan, sesuai jatah dari pusat, jumlah RTSM di Kabupaten Madiun yang menerima bantuan dana PKH tahun ini mencapai 8.979 RTSM yang tersebar di 15 kecamatan.
Dari jumlah tersebut, RTSM penerima terbanyak terdapat di Kecamatan Saradan yang mencapai 1.822 RTSM dan Kecamatan Balerejo yang mencapai 1.222 RTSM.
Adapun, mekanisme penyalurannya dibayarkan melalui Kantor Pos yang telah terdapat kantor cabangnya di masing-masing wilayah kecamatan.
"Sesuai jadwal dari pusat, pencairan harus dilakukan mulai tanggal 13-17 Juli 2013. Sedangkan saat ini, kami sedang melakukan verifikasi jumlah dana yang telah terbayarkan maupun yang tidak dapat terbayarkan ke RTSM. Proses realisasi laporannya mulai masuk dari masing-masing kecamatan," paparnya.
Satrio menambahkan, dalam penyaluran dana bantuan PKH tersebut, Dinsosnakertrans hanya berperan sebagai mediator, pembina, dan pengawas saja. Terdapat UPPKH yang mengelola program tersebut secara keseluruhan dari tingkat pusat hingga daerah.
Seperti diketahui PKH merupakan bagian dari sejumlah bantuan pemerintah untuk pengentasan kemiskinan dan juga kompensasi dari dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Program tersebut, di antaranya diperuntukkan bagi keluarga miskin yang terdapat ibu hamil, masa nifas, anak tumbuh kembang, dan anak sekolah tingkat SD serta SMP.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013