Pacitan (Antara Jatim) - Anomali cuaca disertai serangkaian bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, diperkirakan mempengaruhi target serapan gabah di wilayah itu.
"Anomali cuaca sedikit banyak akan menghambat serapan gabah," kata Kepala Gudang Bulog Sidoharjo, Kabupaten Pacitan, Didik Dimyati, Jumat, saat dikonfirmasi terkait persiapan distribusi raskin (beras untuk rumah tangga miskin) bulan ke-14 selama Ramadhan.
Selain banjir yang merendam area persawahan sehingga menyebabkan tanaman padi gagal panen, hujan dengan curah tinggi juga akan menyebabkan mutu gabah turun drastis.
Anjloknya kualitas gabah merupakan akibat langsung dari panen dini yang dilakukan petani demi menghindari kerugian lebih besar saat pematang sawah mereka mulai terendam air.
Selain itu, minimnya durasi pengeringan alami pascapanen di tempat terbuka ikut mempengaruhi masih tingginya kadar air dalam gabah/beras yang dijual petani.
"Minimnya ketersediaan sinar matahari membuat kandungan air dalam beras masih tinggi. Kalau lambat menjemur, gabah bisa rusak. Karena itu kami selektif dan hanya menerima gabah kering giling," kata Dimyati.
Meski demikian pihaknya tetap optimistis target serapan gabah hingga 10.000 ton hingga akhir 2013 bisa tercapai.
"Tahun 2012 kami malah bisa memenuhi hingga stok Maret 2013," ungkapnya percaya diri.
Masalahnya, capaian tahun 2012 lebih sedikit dibanding target serapan gabah 2013, yakni hanya sekitar 9.000 ton beras.
Saat ini stok di Gudang Bulog Sidoharjo sebanyak 2.900 ton beras yang diperkirakan masih aman sampai bulan Oktober 2013.
"Stok masih akan terus ditambah sampai akhir tahun ini," tandasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013