Bojonegoro (Antara Jatim) - Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Suhadi mengimbau masyarakat mewaspadai ancaman petir yang kemungkinan datang bersamaan dengan hujan.
"Sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk wilayah Bojonegoro masih turun hujan sampai akhir Agustus," katanya, Senin.
Menurut dia, yang didamping Sekretaris BPBD MZ. Budi Mulyono, hujan yang terjadi dalam beberapa hari ini berpeluang memunculkan petir yang membahayakan nyawa manusia.
"Di Bojonegoro sejumlah kecamatan yang rawan petir, terutama daerah yang berada di wilayah selatan di pegunungan kapur, " tuturnya.
Data di BPBD setempat, pada 2012 korban meninggal dunia tersambar petir sebanyak lima jiwa dan satu rumah rusak. Pada 2011 korban meninggal dunia tersambar petir sebanyak sembilan jiwa dan lima rumah rusak.
Sementara itu, sejak Januari sampai Juni jumlah korban tersambar petir empat jiwa meninggal dunia. Di antaranya, seorang warga Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Ihsan dan warga Desa Kedungbondo, Kecamatan Balen, Tasmining (50), meninggal dunia tersambar petir ketika berada di sawah.
"Keduanya tewas tersambar petir ketika sedang bekerja di sawah bersamaan turun hujan," jelas dia.
Lebih lanjut ia menjelaskan korban meninggal dunia juga rumah rusak yang tersambar petir semuanya memperoleh santunan uang sebagai usaha meringankan beban keluarganya.
Santuanan uang itu, lanjutnya, sesuai Peraturan Bupati (Perbup) No. 43 tahun 2010 tentang Pemberian Bantuan Bagi Korban Bencana.
"Korban meninggal dan rumah rusak yang tersambar petir tahun ini sudah memperoleh santunan yang besarnya masing-masing Rp2,5 juta/kepala keluarga (KK)," paparnya.
MZ. Budi Mulyono menambahkan, sesuai prakiraan BMKG Karangploso Malang di Bojonegoro masih akan terjadi hujan dengan curah hujan berkisar 20-100 mm sampai akhir Agustus.
"Hujan yang terjadi tidak menimbulkan ancaman banjir," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013