"Marhaban Yaa Ramadhan". Kalimat itu biasa menghiasi berbagai sudut kota maupun kabupaten di Indonesia sebagai penanda dimulainya umat muslim untuk berpuasa pada bulan suci ramadhan. Tak terkecuali masyarakat di provinsi ini, ketika bulan puasa mereka seolah berlomba menyajikan aneka kuliner menarik bagi keluarga tercinta. Khususnya tatkala berbuka puasa, mulai dari beragam makanan dengan rasa manis sampai minuman segar. Untuk itu, tidak ada salahnya mencoba sebuah jajanan tradisional yang teksturnya mirip Kue Pukis tetapi mampu menjadi alternatif kudapan saat berbuka puasa yakni Kue Rangin. Secara rasa, kue tersebut lebih gurih dan renyah dibandingkan Kue Pukis yang memiliki rasa manis. Tetapi bagi penggemar rasa manis maka konsumen bisa meminta penjualnya menaburkan sejumlah gula pasir (varian original) di atas Kue Rangin. Meski beberapa penggemar kuliner di Jawa Timur seperti Malang, Madiun, Kediri, Jombang termasuk Surabaya jarang menjumpai penjual kue itu, saat ini konsumen tak perlu khawatir. Mereka tetap dapat menikmati Kue Rangin saat Ramadhan 1434 Hijriah, dengan mampir di "Eat & Eat ICBC Center Foodmarket" (gedung bekas Gelael) di Jalan Basuki Rahmat Kavling 16-18 Surabaya. "Kalau pada umumnya, Kue Rangin yang dimasak dengan bahan bakar arang dijual Rp4.000 per sekali angkat maka di pusat makanan minuman nanmirip Singapura mini itu dijual seharga Rp13.000an untuk sekali angkat," kata salah satu konsumen Kue Rangin, di "Eat & Eat Foodmarket ICBC Center" Surabaya, Renny S, Kamis. Ia optimistis, dengan meluangkan waktu sebentar di sentra makanan minuman yang diresmikan pada bulan April 2011 penggemar maupun masyarakat yang penasaran dengan Kue Rangin bisa menikmatinya tanpa perlu mengelilingi Kota Pahlawan. "Zaman dulu, Kue Rangin yang sengaja dimasak berbentuk tipis dijual oleh pedagang yang tidak menetap di satu tempat. Mereka menjajakan jajanannya dengan memanggul pikulan di pundak sampai semua adonan yang ditempatkan di ember plastik habis diperdagangkan," katanya. Ia menambahkan, saat ideal menikmati Kue Rangin yaitu ketika camilan tersebut baru saja diangkat dari cetakan. Seiring perkembangan masa, saat ini Kue Rangin tidak hanya dijual secara "original" atau tanpa taburan "topping". "Bahkan, di sini Kue Rangin ditawarkan dengan berbagai pilihan taburan seperti parutan keju, cokelat, dan campuran keduanya. Untuk pecinta rasa original, mereka juga tetap bisa memesannya," katanya. Bagi penduduk Jawa Timur, lanjut dia, umumnya mereka mengenal Kue Rangin dengan sebutan Kue "Gandos". Sementara, sebagian besar masyarakat di wilayah Jawa Barat justru menyebutnya, Kue Pancong. Terkait cara membuat Kue Rangin, bahannya cukup sederhana yaitu tepung beras dan kelapa muda yang diparut kasar. "Lalu campuran bahan itu diuleni dengan air matang dan ditambahkan sedikit garam hingga adonan menjadi kalis. Kemudian dicetak sampai matang tanpa membalik kue tersebut," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013