Pamekasan (Antara Jatim) - Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan, Madura, menyatakan, penerapan kurikulum baru 2013/2014 belum merata, dan hanya akan diberlakukan di sebagian lembaga pendidikan. Menurut Kasi Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pamekasan Prama Jaya, Kamis, hal itu dilakukan, karena belum semua lembaga pendidikan siap menerapkan kurikulum baru itu. "Sehingga kami dari Disdik hanya menunjuk beberapa lembaga pendidikan saja yang kami anggap siap untuk menerapkan kurikulum baru tersebut," kata Prama Jaya. Ia menjelaskan, di Pamekasan, lembaga pendidikan dasar yang siap menerapkan kurikulum baru hanya sembilan lembaga dari 546 SD Negeri yang tersebar di 189 desa/kelurahan di 13 kecamatan. Penerapan rencana kurikulum baru di semua lembaga pendidikan, khususnya sekolah dasar, lanjut Prama Jaya, akan berlangsung serentak pada 2014. Sembilan lembaga pendidikan tingkat SD di Pamekasan ini merupakan bagian dari 2.598 SD di seluruh Indonesia yang akan menjadi sasaran penerapan kurikulum baru 2013 sebagaimana yang telah ditetapkan Menteri Pendidikan Moh Nuh. Ada beberapa perbedaan pada kurikulum baru ini. Antara lain penghapusan pelajaran Bahasa Inggris untuk tingkat SD, serta pola pendekatan mata pelajaran tematik, dan terintegrasi dengan mata pelajaran lainnya. "Kami sudah menyampaikan sosialisasi pada sembilan SD negeri yang ditunjuk sebagai lembaga percontohan untuk penerapan kurikulum baru ini," kata Prama Jaya menjelaskan. Menurut Kepala Bidang Pendidikan Menengah Disdik Pamekasan Moh Tarsun, untuk tingkat SMP dan SMA di Kabupaten Pamekasan, jumlah lembaga pendidikan yang ditunjuk sebagai lembaga percontohan dalam pelaksanaan kurikulum baru 2013 sebanyak 13 lembaga pendidikan. Ke-13 lembaga pendidikan itu meliputi, sebanyak 7 lembaga pendidikan tingkat SMA negeri dan 6 lembaga pendidikan tingkat SMP negeri. Dengan demikian, total jumlah lembaga pendidikan tingkat SD hingga SMA yang akan dijadikan percontohan dalam pelaksanaan penerapan kurikulum baru 2013 sebanyak 22 lembaga pendidikan. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013