Jember (Antara Jatim) - Seorang nenek bernama Muah (60), warga Desa Mumbulsari, Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, meninggal dunia dan dua orang lainnya pingsan, karena berdesak-desakan saat mengambil dana BLSM di balai desa setempat, Minggu. Anak korban, Achmad Zaenudin, mengatakan ibunya pergi ke balai desa sendirian sejak pagi untuk mengambil dana BLSM tersebut, namun sejumlah tetangga mengabarkan bahwa ibunya dibawa ke puskesmas setempat. "Saya diberi tahu tetangga yang juga antre dana BLSM kalau ibu dibawa ke Puskesmas Mumbulsari, kemudian tidak selang lama tiba mobil ambulans yang membawa jenazah ibu saya," tuturnya. Achmad mengatakan ibunya dalam kondisi sehat saat berangkat ke Balai Desa Mumbulsari dan tidak menderita sakit apapun, sehingga ia menduga ibunya meninggal karena berdesak-desakan saat mengantre pembagian dana BLSM. "Ibu saya tidak menderita sakit dan selama ini kondisinya sehat. Kemungkinan meninggal karena berdesak-desakan dengan ratusan orang di balai desa," ujarnya. Sementara Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember, Ayub Junaidi, meminta pemerintah kabupaten setempat mengevaluasi penyaluran dana BLSM, agar tidak ada lagi warga yang menjadi korban. "Kami ikut berbela sungkawa atas meninggalnya seorang warga saat mengantre pembagian dana kompensasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) itu," tuturnya. Menurut dia, pencairan dana BLSM di beberapa lokasi terkesan amburadul karena banyak warga yang antre dan berdesak-desakan untuk mengambil dana itu, bahkan banyak data penerima bantuan dari pemerintah itu tidak valid. "Banyak warga miskin yang tidak terdata sebagai penerima dana BLSM melakukan aksi di kantor kelurahan dan balai desa. Kalau dibiarkan bisa menimbulkan konflik horisontal," ucap politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu. Ia berharap Bupati Jember MZA Djalal bertindak tegas dan berani menunda pencairan BLSM di Jember untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang terjadi di Desa Mumbulsari. "Banyak data penerima yang amburadul, sehingga penyaluran bantuan itu tidak tepat sasaran kepada warga miskin, bahkan ada warga yang meninggal akibat pencairan dana BLSM itu," ujarnya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013