Malang (Antara Jatim) - Bupati Malang Rendra Kresna menyatakan pembangunan jalan tol Malang-Pandaan juga harus memperhatikan saluran (jaringan) irigasi di kawasan lahan persawahan yang terkena proyek tersebut.
"Jaringan irigasi ini harus menjadi fokus perhatian, sebab kalau pembangunan fisik jalan tol sudah dilakukan dan jaringan irigasi terabaikan, dikhawatirkan akan mengancam area pertanian padi yang akhirnya juga mengancam ketahanan pangan di daerah ini," tegas Rendra Kresna di Malang, Minggu.
Oleh karena itu, katanya, jaringan irigasi yang nantinya terkena proyek jalan tol Malang-Pandaan ini harus dibangun terlebih dahulu, sebab lahan persawahan di Kabupaten Malang yang terkena proyek tersebut cukup luas.
Selain fokus membenahi jaringan irigasi, kata Rendra, pihaknya juga fokus untuk mencetak lahan persawahan baru, apalagi tahun ini pembebasan lahan segera dilakukan. Apalagi, sejumlah daerah potensi pertanian padi, seperti Singosari, Pakis dan Lawang juga terkena proyek tol Malang-Pandaan tersebut.
"Jangan sampai proyek jalan tol Malang-Pandaan ini mengakibatkan gangguan ketahanan pangan dengan adanya kerusakan saluran irigasi, sebab saluran irigasi di wilayah Kabupaten Malang telah membantu daerah ini surplus beras antara 65 ribu ton hingga 67 ribu ton per tahun," tandasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Malang Agus Priyanto mengatakan dalam waktu dekat ini pihaknya bersama tim akan turun ke lapangan untuk mendata titik-titik irigasi dan lahan persawahan yang terkena proyek jalan tol tersebut.
"Kami harus melakukan pendataan untuk mengamankan jaringan irigasi dan lahan persawahan di Kabupaten Malang, sebab sampai sekarang masih belum menjadi perhatian pihak-pihak terkait pembangunan jalan tol Malang-Pandaan," tegas Agus.
Proyek jalan tom Malang-Pandaan sepanjang 38,4 kilometer yang melintasi tiga wilayah, yakni Kabupaten Malang sepanjang 19,9 kilometer, Kota Malang 1,88 kilometer dan Kabupaten Pasuruan sepanjang 16,6 kilometer. Total lahan yang dibutuhkan seluas 363 hektare.
Jumlah interchange jalan tol tersebut ada lima titik, yakni di Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, dan Kecamatan Lawang, Pakis I dan Pakis II di Kabupaten Malang serta Madyoppuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Menurut rencana, pembangunan jalan tol Malang-Pandaan tersebut mulai digarap tahun 2014. Untuk pembebasan lahan diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp293,20 miliar dan anggaran konstruksi jalan sekikar Rp1,4 triliun.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013