Surabaya (Antara Jatim) - Sebagai wujud kepedulian serta usaha untuk menunjukkan potensi anak berkebutuhan khusus atau ABK kepada masyarakat, yayasan "Swayanaka Indonesia" cabang Surabaya, menyelenggarakan festival ABK bertajuk "Menabur Asa, Mengapai Cita". "Kegiatan bagi para ABK tersebut diselenggarakan Minggu (30/6) mendatang di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Pahlawan," kata Mega Bagus, Ketua kegiatan tersebut di Surabaya, Jumat. Ia menjelaskan bahwa WHO (badan ksehatan dunia) memperkirakan jumlah anak berkebutuhan khusus di Indonesia sekitar 7-10 persen dari total jumlah anak. Menurut data Sussenas tahun 2003, di Indonesia terdapat 679.048 anak usia sekolah berkebutuhan khusus atau 21,42 persen dari seluruh jumlah anak berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus, termasuk penyandang cacat dan merupakan salah satu sumber daya manusia bangsa Indonesia yang kualitasnya harus ditingkatkan agar dapat berperan, tidak hanya sebagai obyek pembangunan tetapi juga sebagai subyek pembangunan. Bagus menuturkan Undang – Undang Republik Indonesia No. 4 tahun 1997, tentang Penyandang Cacat menyatakan bahwa penyandang cacat mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam berbagai aspek kehidupan dan penghidupan. Hak tersebut diperjelas dalam UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yang menegaskan bahwa semua anak termasuk anak penyandang cacat mempunyai hak untuk kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang, perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi serta hak untuk didengar pendapatnya. Saat ini, ABK kondisinya sangat memprihatinkan. Namun masih terhitung sedikit yang benar-benar mau peduli, bahkan orang cenderung memandang mereka dengan sebelah mata. Padahal, tidak sedikit ABK yang mempunyai bakat dan impian yang luar biasa, dan bahkan telah memiliki prestasi di tingkat nasional maupun internasional. "Makanya kami menyelenggarakan festival ABK untuk memberikan wadah mengekspresikan dan menunjukkkan bakat dan keterampilan mereka lewat karya seni maupun dalam bentuk penampilan, serta memberikan motivasi kepada Anak dengan Kebutuhan Khusus dan juga orang tua serta pendidik," ujarnya. Anggota Swayanaka lainnya Siti Fatimah menambahkan, untuk mendukung acara dari festival ini, pihaknya menginisiasi suatu gerakan "Raise Your Hand For Hope". Gerakan ini sebagai wujud masyarakat peduli dan mendukung ABK. Hasil gerakan ini berupa foto-foto yang telah terkumpul dan diikuti oleh berbagai macam lapisan masyarakat dan berbagai macam profesi. Dengan foto-foto itu, pihaknya juga ingin menunjukkan kepada anak-anak berkebutuhan khusus dan keluarganya bahwa banyak orang yang mendukung mereka untuk maju dan terus berusaha menciptakan masa depan yang lebih baik. Dalam festival ini, juga ditampilkan beragam seni dan budaya mulai tari tradisional oleh anak-anak penyandang tunagrahita, pantomim oleh anak-anak penyandang tunarungu. "Talkshow" dengan bintang tamu Valencia "Silly" M R, @justsilly, founder Blood4Life, ibu dengan dua anak autis, Setya, programmer tunanetra dengan karyanya yang menembus kelas internasional, Prof Endang W Ghozali, Sp.KJ(K), psikiatri, Bagus Adimas P IMB 2 TransTV, peraih rekor MURI untuk pianis tunanetra. Fatimah mengatakan dalam kegiatan ini juga menampilkan acara hiburan oleh Mikha Angelo "Xfactor and The Overtunes", dan menghadirkan 100 ABK serta relawan dari berbagai penjuru Surabaya.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013