Malang (AntaraJatim) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (Ampera), Senin, memrotes Wakil Presiden Boediono terkait kebijakan pemerintah soal kenaikan harga bahan bakar minyak pada akhir pekan lalu. Meski tidak langsung mendatangi lokasi yang dikunjungi Wakil Presiden (Wapres) di Kantor Pos Besar Malang, puluhan mahasiswa tersebut menyampaikan protesnya di Balai Kota Malang yang tidak jauh dari kantor pos. Koordinator aksi Rinda Barmawi mengatakan, aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes atas keputusan pemerintah menaikkan harga (BBM). "Kami menuntut pemerintah kembali menurunkan harga BBM," tegas Rinda disela-sela aksi. Mengenai defisit Pertamina yang membuat APBN jebol, tegasnya, hanyalah kebohongan pemerintah untuk merealisasikan niatnya menaikkan harga BBM. Dalam aksinya itu, selain orasi, mahasiswa juga menuangkan keprihatinannya dengan membawa keranda. Mahasiswa juga menggunakan bedak warna putih sebagai bentuk kekecewaan atas kedatangan Wapres Boediono di Malang. "Kami menolak kedatangan Wapres, karena kebijakan pemerintahannya telah menyengsarakan rakyat," ucapnya. Sementara itu kedatangan Wapres Budiono di kantor pos Malang untuk membagikan kartu BLSM membuat pelayanan di kantor layanan umum itu terganggu. Banyak warga yang datang ke kantor pos, namun akhirnya harus kecewa karena kantor pos tutup. Salah seorang warga yang berniat mengirim barang lewat jasa kantor pos, Muchlis mengaku kecewa dengan ditutupnya kantor pos tersebut, karena ada kunjungan Wapres. "Tidak ada pemberitahuan kalau kantor pos mau tutup, saya sudah datang terpaksa kembali, bahkan saya tidak tahu kalau akan ada Wapres di sini," ujar Mukhlis. Sebelum mengunjungi Kantor Pos Besar Malang untuk memantau pelaksanaan penyerahan BLSM tersebut, Wapres membuka Temu Karya Nasional IV PMI di Waduk Selorejo, Kabupaten Malang.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013