Kediri (Antara Jatim) - Warga Desa Semen dan Desa Bobang, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, terisolasi setelah dam jembatan yang menghubungkan dua daerah itu ambrol. "Kami menurunkan tim untuk meninjau seberapa parah ambrolnya dam itu. setelah itu, baru kami bisa tindak lanjuti," kata Pelaksana Tugas Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Kediri Edhi Purwanto di Kediri, Selasa. Dam jembatan tersebut ambrol pada Senin (3/6) malam yang diawali dengan hujan sangat deras dua hari sebelumnya. Guyuran hujan itu membuat Sungai Gondak di daerah itu meluap membuat arus sungai deras. Dam tersebut tidak mampu membendung derasnya air, hingga bangunan ambrol dan menerjang fondasi tiang pancang di tengah jembatan. "Air meluap dua hari sebelumnya. Mungkin karena derasnya arus bangunan dam dan jembatan ambrol," kata Sondak, salah seorang warga. Ia juga mengatakan, sebenarnya bangunan itu sudah mulai rusak dan retak. Selain itu, umurnya juga sudah lama, karena dibangun saat zaman Belanda. Selama ini, kerusakan terjadi sedikit demi sedikit, tapi dibiarkan, hingga akhirnya jembatan benar-benar ambrol. Sondak mengatakan, jembatan itu sangat penting untuk aktivitas warga sehari-hari. Mereka melakukan seluruh aktivitas baik ekonomi, pendidikan, sosial lewat jembatan itu. Namun, dengan ambrolnya jembatan dengan panjang 80 meter dan tinggi 15 meter itu, ia dengan warga lainnya tidak dapat lewat. Mereka harus memutar sampai lima kilometer lewat Kelurahan Muning, Kecamatan Kota ke lokasi desa tujuan. Alternatif lain, mereka lewat Desa Pohsarang, Kecamatan Semen, yang lokasinya juga relatif cukup jauh. Pihaknya juga mengatakan, saat kejadian tidak ada warga yang lewat di jembatan tersebut. Namun, polisi langsung meninjau lokasi pascaambrolnya dam dan jembatan tersebut. Mereka memasang garis polisi, yang berisi pemberitahuan jika bangunan itu rusak, sehingga para pengguna jalan pun langsung putar balik mencari jalur ke desa yang mereka tuju baik Desa Semen atau Desa Bobang. Ia juga berharap, pemerintah segera memperbaiki atau membuat jalur alternatif di tempat tersebut, mengingat bangunan itu sangat penting bagi aktivitas warga sehari-hari. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013